Bahlil: Zulhas Punya Kapasitas Pimpin Koalisi Besar

Jakarta, IDN Times - Sejumlah partai politik pendukung pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo kini sedang menggodok pembentukan koalisi besar untuk pemilu 2024. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menganggap Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas), layak memimpin koalisi besar.
"Apakah layak dan pantas Bang Zulhas memimpin tim koalisi? Saya bukan ketua umum partai, jadi saya gak bisa jawab itu, itu domain partai, tapi kalau punya kapasitas gak, saya pikir Bang Zulkifli punya kemampuan itu, dan Bapak Jokowi saya pikir sangat percaya kepada Bang Zulkifli," ujar Bahlil dalam rilis Lembaga Survei Indonesia secara virtual, Minggu (9/4/2023).
1. Bahlil singgung kinerja Zulhas selama menjadi menteri perdagangan
Bahlil kemudian menyinggung kinerja Zulkifli Hasan selama menjadi Menteri Perdagangan (Mendag) Kabinet Indonesia Maju. Dia mencontohkan, Zulhas ketika dilantik menjadi Mendag, harga minyak goreng sedang tinggi.
"Zulhas masuk, harga minyak goreng terkendali," ucap dia.
Selain itu, di Ramadan 1444 H, harga kebutuhan pokok juga tidak banyak mengalami kenaikan seperti gula pasir, minyak goreng, cabai dan lainnya.
2. Jokowi jadi daya tarik untuk kerek elektabilitas capres

Lebih lanjut, Bahlil mengatakan, Presiden Joko "Jokowi" Widodo saat ini menjadi daya tarik untuk mengerek elektabilitas capres 2024. Terbukti, nama Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo namanya selalu berada di puncak survei. Hal itu karena keduanya kerap melakukan kegiatan bersama dengan Presiden Jokowi.
"Saya pikir tidak bisa memungkiri saya mengaitkan sedikit apa, tidak bisa dipungkiri bahwa kenaikan survei yang dialami oleh Pak Prabowo maupun oleh Pak Ganjar itu sedikit banyaknya berpengaruh karena ada dukungan Bapak Presiden, apakah dukungan langsung atau dukungan tidak langsung, itu tergantung gaya Bapak Presiden," kata dia.
3. Zulhas sebut Prabowo sering diajak Jokowi kunker elektabilitasnya jadi naik

Sebelumnya, dalam silaturahmi Ramadan PAN, Zulhas menyindir Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang elektabilitasnya naik gegara sering diajak kunjungan kerja oleh Presiden Jokowi.
"Satu filosofi, tetapi tidak tertulis, kalau kita berbisnis ini mesti ikut kalau yang lagi wangi, yang lagi harum, artinya pegang apa jadi, memasarkan apa aja laku. Bikin apa itu disukai orang. Kalau ikut itu, kita jadi wangi kita. Tapi, kalau ikut yang lagi gak bagus itu ikut Pak. Jadi, tidak heran kalau Pak Prabowo (diajak) panen padi, survei naik," kata Zulhas di kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4/2023).
"Sudah, bulan besok tiga kali sama saya. Sebetulnya urusan yang saya sering lakukan itu kan ke pasar memang cocoknya itu dengan Pak Zulkifli, tapi enggak tahu, yang sering minta diajak itu Pak Prabowo, Pak Zulkifli diam-diam saja. Harganya sedikit naik (sembako), telur naik, itu urusannya saya dengan Pak Zulkifli, tapi gak pernah saya mendengarkan beliau ‘Pak mbok ya saya diajak'," kata Jokowi.