Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Banyak Serang Jemaah Haji Lansia, Cara Menangani Demensia

Suasana pelayanan pasien demensia Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. IDN Times/Faiz Nashrillah

Makkah, IDN Times - Salah satu penyakit yang banyak menyerang jemaah haji di Arab Saudi adalah demensia atau penurunan daya pikir dan daya ingat. Biasanya, penyakit ini menyerang jemaah berusia lanjut usai atau lansia.

Masalahnya, tak semua jemaah atau petugas yang kerap bersinggungan dengan penderita penyakit ini paham cara mengatasinya.

1. Tenangkan penderita, ajak ngobrol

Suasana pelayanan pasien demensia Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. IDN Times/Faiz Nashrillah

Dokter spesialis kejiwaan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), dr. Ahmad Andi Sameggu. Sp.Kj mengatakan, ada beberapa tips jika bertemu dengan penderita penyakit ini. Pertama adalah tenangkan mereka, jangan sampai membuat mereka makin panik. ''Ajak menepi, beri rasa aman,'' kata Andi, Kamis (6/6/2024). 

Namun, lanjut Andi, tidak semua penderita penyakit ini mau diajak berbicara. Bahkan, sebagian kerap menyerang secara fisik. ''Nah, kalau sudah begitu, seger hubungi petugas kesehatan,'' kata dia. 

2. Demensia bisa dideteksi dini

Suasana pelayanan pasien demensia Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. IDN Times/Faiz Nashrillah

Oleh petugas kesehatan, mereka biasanya akan langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Para penderita akan langsung menjalani tes laboratorium untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit bawaan seperti jantung atau lainnya. Jika ditemukan penyakit, mereka akan langsung dirawat oleh dokter spesialis. 

Menurut Andi, demensia sebenarnya bisa dideteksi dini. Ada beberapa indikator yang bisa dilihat tanpa harus menunggu pasien hilang ingatan atau meracau. Salah satu tandanya misalnya sang pasien suka murung dan tak mau mengobrol. ''Atau misalnya gak ikut ibadah, tak mau keluar kamar hingga tidak mau makan. Kalau sudah ada tanda itu, beri rasa aman,'' ujar Andi. 

3. Orang tua butuh banyak sentuhan fisik dan ngobrol

Suasana pelayanan pasien demensia Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. IDN Times/Faiz Nashrillah

Jangan lupa juga berikan sentuhan sebagai bentuk empati. Andi mengatakan, kebanyakan lansia suka ditepuk pundaknya. ''Orang tua di manapun itu butuh sentuhan. Tanyakan perasaannya. Temenin ngobrol, kalau bisa disuap makan,'' ujarnya. 

Lantaran kondisinya yang tidak memungkinkan, Andi mengatakan bahwa oleh Kementerian Agama mereka sudah memutuskan bahwa pasien demensia harus mendapatkan badal haji alias hajinya diwakilkan. Hukum itu bisa berubah jika dalam beberapa hari menjelang puncak haji kondisinya membaik.

''Kalau penilaian menunjukkan dia tahu tempat dan sadar waktu, statusnya akan turun dari badal haji menjadi Safari Wukuf,'' kata Andi. Safari Wukuf sendiri adalah mekanisme Wukuf tanpa berdiam diri di Arafah. Jemaah yang secara fisik tak mampu akan dibawa menggunakan bus saat 9 Dzulhijjah menuju Arafah tanpa menginap di sana.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
Dwi Agustiar
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us