Bima Arya Akui Jiplak Program Risma Saat jadi Wali Kota: Jangan Malu!

- Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mendorong kepala daerah untuk saling belajar dan menjiplak program sukses dari daerah lain.
- Bima mengaku tanpa sungkan pernah menjiplak strategi pengelolaan sampah dari mantan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, yang membuahkan hasil dengan meraih penghargaan lingkungan bergengsi, Adipura.
- Bima berharap para kepala daerah dapat terus meningkatkan kemampuan kepemimpinan dengan membangun jaringan belajar antardaerah serta mengawal program strategis nasional Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Jakarta, IDN Times – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto membagikan kiat sukses memimpin daerah dengan cara yang tak biasa, yaitu meniru. Ia mendorong para kepala daerah untuk aktif saling belajar dan tidak memiliki rasa sungkan untuk mencontoh program sukses dari daerah lain. Sebagai bukti, Bima mengaku tanpa sungkan pernah menjiplak strategi pengelolaan sampah yang diterapkan mantan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, saat ia masih menjabat Wali Kota Bogor.
"Saya enggak malu mengakui ketika di Bogor, saya menjiplak seribu persen program Ibu Risma dalam mengelola sampah,"ujarnya di hadapan 25 kepala daerah peserta Kursus Pemantapan Pimpinan Daerah (KPPD) Tahun 2025 di Lemhannas, Jakarta, Rabu (5/11/2025).
1. Kepala daerah harus bangun jaringan dan cermat atur irama pemerintahan

Bima memaparkan, ternyata penjiplakan program tersebut membuahkan hasil. Kota Bogor pun berhasil meraih penghargaan lingkungan bergengsi, Adipura. Melalui pengalaman pribadinya ini, Bima berharap, para kepala daerah dapat terus meningkatkan kemampuan kepemimpinan dengan membangun jaringan belajar antardaerah.
Dia kemudian menyamakan peran kepala daerah sebagai seorang konduktor yang harus cermat mengatur irama pemerintahan di kotanya.
“Jadi bapak-ibu ini adalah ibarat konduktor, konduktor di kotanya masing-masing. Memang sering kali ini persoalan jam terbang. Lama-lama bapak-ibu akan tahu, irama mana yang harus dimatikan, irama mana harus dibunyikan," pungkasnya.
2. Kepala daerah diminta kawal program strategis nasional

Bima berharap, wejangan yang ia sampaikan dapat memacu inovasi dan akselerasi pembangunan di daerah, dengan memanfaatkan praktik-praktik terbaik yang sudah terbukti berhasil.
Sebelumnya di acara yang sama, Bima meminta kepala daerah untuk mengawal program strategis nasional Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Program-program tersebut mencakup Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat (SR), serta Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih.
3. Perlu kolaborasi antardaerah agar program berkelanjutan

Bima menyebut, ini adalah babak baru pengelolaan pemerintahan. "Cara baru pengelolaan pemerintahan," tegasnya, seraya menyatakan keyakinannya akan ditemukan keseimbangan baru dalam tata kelola pemerintahan. Bima tidak hanya meminta pengawasan, tetapi juga mendorong kolaborasi antardaerah agar program tersebut berkelanjutan.
"Dengan demikian, akan tercipta sinergi dan keberlanjutan program yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Diatur juga ke depannya perencanaannya yang lebih menguntungkan semua seperti apa," ujarnya.


















