Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BMKG: Gempa Blitar Karena Subduksi Lempeng Indo-Australia  

Ilustrasi Seismogram (IDN Times/Arief Rahmat)

Malang, IDN Times - Gempa bumi kembali mengguncang wilayah Jawa Timur Bagian Selatan, Jumat (21/5/2021). Kali ini titik gempa berada di 57 KM Tenggara Kabupaten Blitar dengan kedalaman 110 KM. Gempa bermagnitudo 6,2 itu dirasakan hingga wilayah Malang Raya. Warga sempat panik dan berhamburan keluar rumah saat guncangan gempa terasa cukup kuat. 

1. Penyebab karena aktivitas subduksi

Ilustrasi Berlindung Saat Gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Kepala BMKG Stasiun Geofisika, Karangkates, Malang, Ma'muri menjelaskan bahwa penyebab gempa tersebut lantaran ada aktivitas subduksi yakni penyusupan lempeng Indo-Australia ke Eurasia. Hal yang sama juga menjadi penyebab gempa di Kabupaten Malang beberapa waktu lalu.

"Ini termasuk gempa menengah dengan kedalaman 110 KM. Penyebabnya sama karena aktivitas subduksi. Tapi sejauh ini kami masih mengkaji lagi," urainya Jumat (21/5/2021). 

2. Jangkauan gempa cukup luas

Ilustrasi gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

Ma'muri menambahkan bahwa jangkauan gempa tersebut cukup luas. Berdasarkan laporan yang masuk, pada wilayah barat, gempa dirasakan hingga Cilacap, Jawa Tengah. Sementara wilayah timur dirasakan hingga Lombok Barat. "Kalau wilayah utara sejauh ini dari laporan dirasakan hingga Surabaya," tambahnya. 

3. Beda tempat beda efek

Ilustrasi Berlindung Saat Gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Sementara itu, terkait efek yang ditimbulkan, Ma'muri menyebut tiap wilayah akan berbeda-beda. Memang secara getaran terasa sedikit lebih kuat jika dibandingkan pada kejadian sebelumnya di Kabupaten Malang. Meskipun secara kekuatan gempa hampir sama.

"Kalau secara penyebab sama dengan gempa sebelumnya. Tetapi jarak lempengnya masih jauh. Kamu masih mencoba mengkombinasikan dua data itu dan akan diploting ke peta," sambungnya. 

4. Tidak berpotensi tsunami

Ilustrasi tsunami (IDN Times/Mardya Shakti)

Ma'muri memastikan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Untuk itu, dirinya meminta masyarakat tetap tenang meski juga harus waspada. Ia juga menyebut ada potensi gempa susulan meski kekuatannya jauh lebih kecil. 

"Artinya potensi gempa bumi ini memang akan terus ada dan kapan terjadinya belum bisa diprediksi. Karena di wilayah Selatan Pulau Jawa secra umum memang berpotensi terjadinya Gempa. Memang kadang terasa kadang tidak," pungkasnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alfi Ramadana
EditorAlfi Ramadana
Follow Us