BMKG: Puncak Curah Hujan Terjadi pada 11 Sampai 20 Maret

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan puncak curah hujan diprediksi akan terjadi pada 11 sampai 20 Maret 2025.
Hal tersebut disampaikan Dwikorita, berdasarkan analisa BMKG yang dipaparkan dalam rapat koordinasi penanganan banjir di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi bersama Menko PMK, Basarnas, dan BNPB secara daring, Selasa (4/3/2025).
"Mohon ini ada update hasil analisis untuk 10 hari kedua dan ketiga di bulan maret. Ini ternyata tren puncaknya justru di 10 hari kedua. Jadi tadi, mulai tanggal 11 sampai kira-kira tanggal 20 Maret," ucap dia.
Dwikorita menjelaskan, curah hujan tinggi itu berpotensi turun di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat. Sementara, di dataran rendah seperti Jakarta, Tangerang, dan Bekasi intensitasnya sedang.
"Jadi ini curah hujan tertinggi yang di hijau tua, hijau tua itu sampai mencapai 300 milimeter dalam 10 hari. Makin muda ini masih tinggi, kuning menengah sampai 100 milimeter dalam 10 hari. Ini termasuk yg untuk ekstrem, terutama yang hijau. Hijau ini ada di puncak (Bogor), sehingga ke arah atas, nanti akan menggelontornya juga ke bawah. Meskipun yang di bawah masih kuning sampai coklat, itu kategorinya menengah itu sampai 150 milimeter dalam 10 hari," ungkapnya.
1. Pemerintah siap bikin operasi modifikasi cuaca

Dalam kesempatan itu, Menko PMK, Pratikno memastikan, pemerintah akan membuat modifikasi cuaca untuk mengatasi banjir di wilayah Jabodetabek.
Pratikno mengusulkan agar pembiayaan operasi modifikasi cuaca ini bisa dibantu pemerintah provinsi (pemprov) setempat.
"Jadi yang saya ingin menegaskan bahwa memang ini kalau bisa operasi modifikasi cuaca ini bukan hanya dari BNPB tetapi juga dari pemprov. Jadi apakah memungkinkan pemprov menyediakan juga pendanaan untuk operasi modifikasi cuaca ini dalam waktu singkat ini," ungkap dia.
2. Antisipasi puncak curah hujan tinggi

Modifikasi cuaca harus segera dilakukan, mengingat berdasarkan data BMKG hujan deras diprediksi akan terus mengguyur Jabodetabek selama seminggu ke depan.
Analisa BMKG menyebut, puncak curah hujan tinggi terjadi di periode 11 sampai 20 Maret 2025. Curah hujan tinggi itu terjadi di hulu Sungai Ciliwung, Puncak Bogor, Jawa Barat (Jabar).
"Karena Kepala BMKG tadi sudah menyampaikan ada potensi untuk terus berlanjut minimal seminggu ke depan. Jadi kita mengurangi beban di hulu, terutama di hulu Sungai Ciliwung agar tidak terus-menerus ada aliran air yang mengarah ke bawah. Jadi kalau ini bisa dikurangi dengan menurunkan mendung di laut itu akan mengurangi beban itu mungkin yang urgent dalam waktu singkat," tuturnya.
3. Keselamatan dan akses warga jelang Hari Raya Idul Fitri

Lebih lanjut, Pratikno juga menekankan pentingnya keselamatan dan akses sehari-hari masyarakat. Mengingat, saat ini sudah memasuki bulan Ramadhan dan nantinya warga berbondong-bondong untuk mudik pada Hari Raya Idul Fitri. Ia berharap, pihak terkait bisa dengan sigap meminimalisir gangguan tersebut.
"Selain urgent, tentu saja adalah penyelamatan warga. Jadi tadi sudah dijelaskan secara detail oleh Kepala BMKG, BNPB resume-nya. Jadi mohon Basarnas di sini memimpin untuk melakukan mengkoordinasi evakuasi selain BNPB," ucap dia.
"Kemudian Kemensos nanti kami akan juga berkoordinasi dengan Kemensos untuk segera juga menambah kekuatan untuk turun ke lapangan. Juga Kemenkes jadi kami akan cek juga kaitannya dengan dukungan dan tentu saja kaitannya dengan pemulihan infrastruktur tadi Pak Kepala BNPB sudah menegaskan kita juga mendekati Idul fitri. Jangan sampai juga kemudian, dalam jangka pendek ini kegiatan masyarakat tidak segera pulih. Yang nanti menjadi satu masalah serius di waktu mudik," imbuh Pratikno.