BNPB Akan Pasang Alarm Pendeteksi Pergerakan Tanah di Jayapura

Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan membantu pemasangan alarm pendeteksi pergerakan tanah di Kota Jayapura. Hal itu diungkapkan Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano di Jayapura, Papua, Senin (10/1/2022).
"Bantuan dari BNPB itu berupa alat pendeteksi yang berfungsi memancarkan sinyal atau alarm bila terdeteksi terjadinya pergerakan tanah," katanya dikutip dari ANTARA.
Pemasangan alat tersebut diharapkan dapat membantu mendeteksi pergeseran tanah di sekitarnya sehingga warga ada kesempatan untuk menyelamatkan diri.
1. Tiga lokasi di Jayapura yang akan dipasang alarm pendeteksi pergerakan tanah

Benhur mengatakan, ada tiga lokasi yang akan dipasang alat pendeteksi itu, yakni sekitar Bhayangkara, Angkasa dan Klofkamp atau Paldam.
Selain bantuan tersebut pihaknya akan memperbanyak penyebaran pengumuman di daerah-daerah yang rawan bencana mengingat dari laporan BMKG curah hujan akan meningkat pada Februari mendatang.
"Warga yang bermukim di lereng gunung dan pinggir kali diminta waspada, bila memungkinkan untuk sementara mengungsi ke daerah yang lebih aman terutama di malam hari," katanya.
2. Banyak warga bangun rumah di lereng gunung karena lahan makin mahal dan terbatas

Dia menyebut, banyaknya warga membangun rumah di lereng gunung karena berbagai faktor di antaranya makin terbatas dan mahalnya lahan atau tanah untuk membangun.
Sementara itu penduduk Kota Jayapura makin banyak sehingga mereka memilih mendirikan bangunan di lereng gunung yang berbahaya saat turun hujan dengan intensitas tinggi.
3. Banjir sebabkan 7.005 warga terdampak

Banjir yang terjadi di empat distrik dari lima distrik di wilayah Kota Jayapura pada Jumat (7/1/2022) lalu menyebabkan 7.005 orang menjadi korban, sedangkan tanah longsor menyebabkan 12 warga Distrik Jayapura Utara tertimbun longsor, tujuh orang di antaranya meninggal.
Pemkot Jayapura saat ini membuka posko di tiga lokasi yakni pasar Youtefa, Perumahan Organda dan SMA 4 Entrop.