Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BSSN-Kaspersky Kerja Sama Tingkatkan Keamanan Siber Indonesia

Badan Siber dan Sandi Negara menggelar Simposium Strategi Keamanan Siber Nasional (SKSN) di Hotel The Westin Resort Nusa Dua, Bali, Senin (7/12/2020). (Dok. IDN Times)
Badan Siber dan Sandi Negara menggelar Simposium Strategi Keamanan Siber Nasional (SKSN) di Hotel The Westin Resort Nusa Dua, Bali, Senin (7/12/2020). (Dok. IDN Times)

Jakarta, IDN Times - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggandeng produk keamanan internet dan antivirus Kaspersky untuk bekerja sama dalam meningkatkan kapabilitas keamanan siber di Indonesia. Hal ini dilakukan karena adanya potensi ancaman siber.

"Menyadari potensi ancaman siber, Badan Siber dan Sandi Negara dan Kaspersky, berupaya untuk meningkatkan keamanan komputasi secara keseluruhan melalui komitmen terhadap keamanan, perlindungan privasi, keandalan, respons insiden, dan integritas dengan mengambil langkah awal dalam bentuk penandatanganan Nota Kesepahaman," kata Kepala BSSN Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Hinsa Siburian seperti dikutip melalui ANTARA, Jumat (18/6/2021).

1. Berharap bisa jalin kerja sama dengan pelatihan dan evaluasi

Ilustrasi penerapan aplikasi digital dalam jaringan website. IDN Times/Feny Maulia Agustin
Ilustrasi penerapan aplikasi digital dalam jaringan website. IDN Times/Feny Maulia Agustin

BSSN dan perusahaan keamanan siber global tersebut menandatangani nota kesepahaman guna meningkatkan pengembangan kapasitas dan pengembangan institusi terkait keamanan siber di sektor pemerintah.

Kerja sama ini diwujudkan dalam berbagi pengetahuan, peningkatan kapasitas, pelatihan keamanan siber dan program bersama untuk menciptakan kesadaran siber di Tanah Air.

"Dengan adanya penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut, diharapkan kedua pihak baik Kaspersky maupun BSSN dapat saling berkomitmen untuk membangun kerja sama yang baik terutama dalam penyelenggaraan keamanan siber di infrastruktur kritis serta peningkatan kapabilitas melalui pelatihan, konsultasi, evaluasi keamanan informasi, hingga pemulihan dan respons atas insiden," kata Siburian.

2. Sisi digital Indonesia sedang berkembang pesat

Ilustrasi (IDN Times/Umi Kalsum)
Ilustrasi (IDN Times/Umi Kalsum)

Tindakan guna mencegah dan mengantisipasi potensi ancaman kejahatan siber sudah dilakukan dari sisi teknologi. Namun, potensi ancaman siber terus berkembang dan perlu pendekatan lain untuk mencegahnya.

Selain teknologi, pendekatan yang perlu dilakukan untuk mencegah serangan siber adalah lewat pembangunan budaya kesadaran keamanan siber atau user behaviour, perilaku pengguna.

"Indonesia sedang berkembang pesat di dunia digital dan pandemi telah mempercepat perkembangan ini," ujar CEO Kaspersky, Eugene Kaspersky.

3. Kaspersky klaim gagalkan 9 juta malware di Indonesia

Ilustrasi Komputer Terkena Virus (pixabay.com)
Ilustrasi Komputer Terkena Virus (pixabay.com)

Meskipun begitu, Eugene mengatakan bahwa meningkatnya arus digitalisasi juga berarti meningkatnya kejahatan siber dikarenakan penjahat siber yang juga semakin terampil dan berpengalaman.

Data Kaspersky menunjukkan mereka telah berhasil menggagalkan 9.639.740 malware yang tersebar lewat internet dan hampir menginfeksi pengguna di Indonesia.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lia Hutasoit
Dwifantya Aquina
Lia Hutasoit
EditorLia Hutasoit
Follow Us