Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Budi Arie Temui Jokowi, Analis: Bisa Jadi Bahas Internal Kabinet

Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi. (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Intinya sih...
  • Pertemuan Budi Arie Setiadi dengan Jokowi membahas situasi internal di Kabinet Merah Putih.
  • Budi Arie memberikan informasi penting kepada Jokowi untuk memahami situasi di kabinet Prabowo-Gibran.
  • Agung Baskoro menilai pertemuan itu juga bisa membahas isu hukum terkait kasus judi online yang melibatkan Budi Arie.

Jakarta, IDN Times - Direktur eksekutif Trias Politika, Agung Baskoro menilai bisa saja pertemuan diam-diam Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi dengan mantan Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada 28 Januari 2025 lalu, untuk membahas situasi internal di Kabinet Merah Putih. Biar bagaimanapun, kata Agung, Budi merupakan orang Jokowi yang masih diberi kepercayaan untuk duduk di kabinet Prabowo-Gibran. 

"Karena Pak Budi Menteri Koperasi, bisa jadi dia menyampaikan situasi internal di kabinet Merah Putih kepada Pak Jokowi karena suka atau tidak, dia memang orang Pak Jokowi. Jadi, bisa saja situasi internal di-spill dari sudut pandang Pak Budi Arie selaku menteri," ujar Agung ketika dihubungi IDN Times melalui telepon pada Jumat (31/1/2025). 

Sudut pandang itu, kata Agung, akan membantu perspektif Jokowi untuk memahami situasi internal di kabinet. Apalagi, Budi Arie merupakan pembantu presiden sehingga interaksinya dengan Prabowo lebih intens di Istana Kepresidenan. 

"Urgensi informasi yang disampaikan ke Jokowi apa? Ya dia supaya tahu sampai batas mana relasinya dengan Prabowo. Bagaimana Pak Prabowo mengakomodasi orang-orang Jokowi di kabinet. Dengan begitu, Pak Jokowi bisa mengukur dia harus seperti apa merespons sikap Pak Prabowo," tutur dia. 

1. Orang yang direkrut dengan alasan politis cenderung punya loyalitas ganda

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar alias Cak Imin(kiri), dan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi (kanan). (IDNTimes/Vadhia Lidyana)

Lebih lanjut, Agung menyebut sudah menjadi konsekuensi bila orang yang ditunjuk karena faktor politis, maka tidak loyal ke satu pihak saja. Dalam hal ini, menteri-menteri yang berasal dari partai politik, pasti juga melaporkan apapun yang terjadi di dalam kabinet kepada ketum parpolnya. 

"Dualisme loyalitas itu sebuah keniscayaan dalam konteks sistem politik di Tanah Air yang belum matang. Karena ketika mengampu jabatan publik, mereka tidak mengundurkan diri dari posisinya secara politis, baik di Projo, PAN, Golkar dan lain-lain," tutur dia. 

Bila mereka tidak mundur, maka selama itu pula dualisme loyalitas terjadi. Di sisi lain, Agung menduga pertemuan tertutup Budi dengan Jokowi turut membahas kelanjutan nasib organisasi relawan Projo. Sebab, sebelumnya sempat diisukan Projo akan berubah menjadi partai politik. Tetapi, peristiwa itu batal terjadi. 

Biar bagaimana pun hingga saat ini, Jokowi dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, masih menjadi gelandangan politik. Sedangkan, keberadaan parpol dibutuhkan agar Jokowi tetap bisa melakukan manuver politik. 

"Apakah manuver politik itu dilakukan lewat PSI, Projo atau partai yang sudah besar seperti Golkar atau Gerindra. Projo sendiri masih dilihat sebagai entitas yang exist dan bisa jadi back up politik di masa mendatang di luar PSI," tutur dia. 

2. Isu judi online yang menyeret nama Budi bisa jadi topik pembicaraan

Ilustrasi judi online (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Agung pun mengakui pembicaraan mengenai isu hukum bisa saja ikut dibahas antara Jokowi dengan Budi Arie. Apalagi Budi sudah sempat dipanggil oleh Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan mengenai kasus judi online.

Sejumlah pihak yang pernah dijadikan staf oleh Budi saat masih di Kemkominfo kini ditahan oleh Polda Metro Jaya. Mereka terlibat dalam praktik pengelabuan agar situs judi online tidak bisa ditertibkan. 

"Karena itu sebuah ikhtiar Beliau dalam posisi aman dan mendapat legal protection baik langsung atau tidak," kata Agung. 

Penegakan hukum yang ada saat ini masih merupakan warisan mantan Wali Kota Solo tersebut. Menurutnya, bila isu judi online itu hanya dibahas secara verbal maka tidak menjadi masalah. Namun, bila ada upaya untuk intervensi, hal tersebut perlu diwaspadai. 

"Pak Prabowo harus tegas di sana untuk memastikan aparat penegak hukum bertindak imparsial dan profesional untuk menegakan ke siapapun yang memang bersalah tanpa pandang bulu," imbuhnya. 

3. Budi Arie berdalih pertemuan dengan Jokowi untuk silaturahmi

Menkop Budi Arie pantau pelaksanaan MBG di kawasan Halim, Jakarta Timur, Senin (6/1/2025). (IDN Times/Trio Ramdhani)

Sementara, ketika ditanyakan kepada Budi Arie, ia mengaku kunjungannya ke kediaman Jokowi sekedar silaturahmi biasa. Menurutnya, tidak ada pembahasan spesifik mengenai isu apapun di dalam pertemuan itu. 

"Itu silaturahmi biasa, tidak ada yang spesifik," ujar Budi. 

Bahkan, dalam pandangannya masih banyak warga yang masih mencintai Jokowi. Sebagai bukti, masih terjadi antrean untuk bisa bertemu mantan Gubernur Jakarta itu. 

"Banyak rakyat ngantri ketemu Jokowi. Jokowi dicintai rakyat. Jokowi di hati rakyat. Rakyat di hati Jokowi," tutur dia. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Dwifantya Aquina
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us