Bupati Sidoarjo Dukung Prabowo, Cak Imin: Dia Lagi Ada Masalah

Jakarta, IDN Times - Calon wakil presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar angkat bicara soal Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor yang tiba-tiba mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Pria yang akrab disapa Cak Imin itu memastikan Gus Muhdlor sudah dipecat dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Padahal, ketika digelar pilkada pada 2020 lalu, Gus Muhdlor diusung oleh PKB.
"Otomatis berhenti dari PKB. Yah, otomatis karena tidak sesuai dengan perintah partai (mendukung AMIN)," ujar Cak Imin di Lumajang, Jawa Timur pada Sabtu (3/2/2024).
Ia pun meminta kepada publik agar maklum atas sikap yang ditunjukkan oleh Gus Muhdlor. Sebab, ia sedang terbelit masalah. Namun, Cak Imin tidak menjelaskan masalah apa yang sedang dihadapi.
"Dia lagi punya masalah, maklumi saja," tutur dia lagi.
Ia hanya menjelaskan bahwa aksi deklarasi dukungan yang dipimpin oleh Gus Muhdlor bagi paslon lain maka secara otomatis menyebabkan keanggotannya di PKB dicabut. "Kalau ada kader PKB yang mendukung paslon lain maka secara otomatis dia kena pasal mengundurkan diri," katanya.
1. Cak Imin sempat persilakan KPK usut dugaan kasus korupsi pemotongan insentif pajak

Lebih lanjut, Cak Imin mempersilakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut dugaan rasuah pemotongan insentif pajak dan retribusi daerah. Sebelumnya, penyidik KPK mencari-cari Gus Muhdlor ketika melakukan operasi senyap pada 29 Januari 2024 lalu.
Ia pun juga tidak terlihat ketika penyidik KPK menggeledah rumah dinasnya. Tiba-tiba Gus Muhdlor muncul dan ikut serta dalam deklarasi terhadap paslon Prabowo-Gibran pada 31 Januari 2024 lalu.
"Ya, biarkan saja. Silakan proses hukum secara obyektif," kata dia.
Sebelumnya, Gus Muhdlor pernah ikut kampanye Cak Imin di lapangan Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, pada 28 November 2023 lalu.
2. KPK tidak peduli dengan sikap politik Gus Muhdlor

Sementara, juru bicara KPK, Ali Fikri, mengaku tidak ambil pusing terhadap langkah politik yang ditempuh oleh Gus Muhdlor. Sepanjang alat bukti yang dibutuhkan untuk menjerat Gus Muhdlor, maka akan tetap diproses.
"Kami tidak ada urusan soal perpolitikan ya. Walaupun kami paham saat situasi di tahun politik ini," ujar juru bicara KPK, Ali Fikri di dalam keterangan tertulis pada 3 Januari 2024 lalu.
"Kami tegaskan KPK fokus pada persoalan hukum, yang artinya berbicara soal kecukupan alat bukti dalam penyidikan yang sedang berjalan. Siapapun sepanjang bukti lengkap turut terlibat pasti diproses hukum," katanya lagi.
3. Gus Muhdlor mengaku menghormati proses hukum yang berlaku

Sementara, Gus Muhdlor angkat bicara paska dirinya dinyatakan menghilang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Sidoarjo, beberapa waktu lalu.
"Intinya, kami menghormati hukum dengan baik dan kami atas nama pribadi menyerahkan ini semua untuk berproses dengan selayaknya," ujarnya, di alun-alun setempat, pada 31 Januari 2024 lalu.
Ia pun menegaskan bahwa atas nama pribadi maupun pemerintah kabupaten menghormati jalannya proses hukum yang berjalan.
"Bupati beserta semua jajaran menghormati proses hukum yang berjalan dan kita dengan sangat terbuka menyambut itu sebagai bentuk perbaikan dari Kabupaten Sidoarjo," katanya.
Selain itu, Gus Muhdlor juga memerintahkan kepada seluruh jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) untuk memfasilitasi kebutuhan pemeriksaan atau pemberian keterangan yang diminta oleh KPK berkaitan dengan proses hukum yang sedang berjalan di Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD). "Sejak awal, seluruh jajaran Pemkab Sidoarjo selalu kooperatif dan siap memenuhi panggilan untuk kebutuhan pemeriksaan KPK. Sehingga semua menjadi jelas dan terang benderang," tutur dia lagi.