Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

CEK FAKTA: Dishub DKI Terapkan ERP di 25 Jalan Tarif Sampai Rp19 Ribu?

Ilustrasi Kota Jakarta. (IDN Times/Amir Faisol

Jakarta, IDN Times - Sebuah poster yang menarasikan pengumuman tentang jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) viral di media sosial TikTok. Pengumuman itu mengatasnamakan Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan DKI.

Dalam narasi yang tersebar itu, disebutkan ada 25 jalan di Jakarta yang akan dikenakan tarif sekali lintas mulai Rp5 ribu sampai Rp19.900.

"Dinas Perhubungan DKI Jakarta bakal terapkan jalan berbayar elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP) di sejumlah ruas jalan protokol Ibu Kota," bunyi narasi tersebut.

Namun apakah benar Dishub DKI sudah berlakukan tarif tersebut?

1. Kepala Dinas Perhubungan bantah informasi yang beredar

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo dan Ketua Dewan Transportasi Jakarta Haris Muhammadun di Balai Kota, Senin (28/4/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin. Liputo membantah bahwa Jakarta akan menerapkan tarif di 25 jalan di Jakarta.

"Tidak benar, hoaks," ucapnya sata dikonfirmasi IDN Times, Minggu (11/5/2025).

2. ERP belum diterapkan

Unggahan viral di TikTok yang ternyata adalah hoaks.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini terus berupaya mengendalikan penggunaan kendaraan pribadi di ibu kota melalui berbagai kebijakan, salah satunya dengan menerapkan program ganjil genap di 25 ruas jalan. 

"Namun, untuk penerapan ERP, Pemprov DKI Jakarta memastikan bahwa kebijakan tersebut belum dilaksanakan," ujarnya.

Dengan demikian, dipastikan bahwa unggahan yang viral di TikTok tersebut adalah tidak benar alias hoaks.

3. Pemprov DKI fokus tingkatkan transportasi massal

Proyek LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai. (dok. Waskita Karya)

Dia mengatakan Pemprov DKI Jakarta saat ini masih pada upaya peningkatan sarana dan prasarana transportasi umum massal, termasuk Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta, serta pengembangan kebijakan transportasi lainnya. 

Beberapa langkah strategis yang sedang dilakukan meliputi:  

1. Pembangunan MRT Fase 2 (Bundaran HI – Kota) untuk memperluas jaringan transportasi cepat di Jakarta.  

2. Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome – Manggarai) guna meningkatkan konektivitas antarmoda transportasi.  

3. Peresmian dan pengembangan layanan Transjabodetabek untuk memperluas jangkauan angkutan umum ke wilayah penyangga.  

4. Penyediaan layanan gratis angkutan umum massal (MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan Transjakarta) bagi 15 golongan masyarakat.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Dini Suciatiningrum
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us