Demo Indonesia Gelap, Mahasiswa Sindir Efisiensi tapi Kabinet Gemuk

Jakarta, IDN Times - Salah seorang mahasiswa Universitas Nasional (Unas) yang menyampaikan orasi mengatakan, kebijakan efisiensi anggaran era pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diterapkan secara serampangan. Sebab, kebijakan itu pada akhirnya berdampak kepada mahasiswa.
Mahasiswa juga bingung, di sisi lain jumlah kabinet tidak dipangkas di tengah efisiensi anggaran. "Kebijakan efisiensi, tapi kabinetnya malah gemuk!" seru orator dari Aliansi Mahasiswa Universitas Nasional, saat demo Indonesia Gelap di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Ia juga menyentil kebijakan era Prabowo yang menyebabkan independensi kampus hilang. Salah satunya melalui penerapan Undang-Undang Mineral dan Batubara (UU Minerba) yang telah direvisi.
Dalam undang-undang yang telah direvisi memberikan kampus menikmati manfaat dari pengelolaan konsesi tambang yang dilakukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun pihak swasta. Orator juga menyinggung soal revisi tata tertib DPR yang dilakukan secara mendadak.
"Tatib ini memungkinkan DPR mencopot pimpinan KPK, Kapolri dan lain-lain," tutur dia.
Massa dari Aliansi Unas langsung membakar ban tak lama mereka datang di lokasi demo di Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Demo Indonesia Gelap yang digelar sore ini akan menjadi puncak aksi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI). Demonstrasi ini akan dipusatkan di Jakarta. Koordinator Pusat Aliansi BEM SI, Herianto, menyebut ada sembilan tuntutan dari mahasiswa kepada Prabowo-Gibran.
Dua di antaranya mencabut UU Minerba yang kemarin direvisi dan hentikan cawe-cawe Jokowi di pemerintahan Prabowo. Herianto berharap Prabowo bersedia menemui mahasiswa saat berdemonstrasi.