Densus 88 Tangkap Penjual Kopi Keliling Terduga Teroris di Tangerang

Jakarta, IDN Times - Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap seorang terduga teroris berinisial S di Kampung Gelam Barat, RT/RW 01/01, Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (16/17/2023).
Penangkapan ini dibenarkan oleh Juru Bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar.
“Benar ada, nanti disampaikan detailnya lewat Humas Polri,” kata Aswin saat dikonfirmasi, Selasa (19/12/1023).
1. Densus menggeledah rumah S

Sementara itu, Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sigit Dany Setiyono, mengatakan, tujuh anggota Densus 88 juga melakukan penggeledahan di rumah kontrakan S.
Namun, Sigit tidak menjelaskan secara detail perihal kronologis atas penggeledahan kontrakan yang dihuni terduga teroris itu.
"Benar kami membantu Densus 88 dalam mengamankan lokasi rumah terduga teroris," ujarnya dikitip ANTARA.
2. Densus 88 menyita sejumlah barang dari rumah S

Menurut keterangan warga setempat yang enggan disebutkan namanya, kontrakan yang digeledah oleh Densus 88 tersebut melakukan penggeledahan sekitar pukul 09.00 WIB.
Anggota dari kepolisian setempat juga melakukan penjagaan ketat saat proses penggeledahan di kontrakan terduga teroris S.
Kemudian, polisi selama kurang lebih satu jam berhasil mengamankan sejumlah barang dari ruangan kontrakan terduga teroris itu dan hingga akhirnya meninggalkan lokasi.
"Ada banyak petugas yang jaga pas penggeledahan itu. Mereka bawa laptop/komputer dari kontrakan, kalau berapanya saya kurang gak pasti," ujarnya.
3. Warga sebut terduga teroris berprofesi sebagai penjual kopi keliling

Menurutnya, terduga teroris tersebut diketahui sudah menempati kontrakan sekitar satu setengah tahun dengan profesi sehari-harinya sebagai penjual kopi keliling.
"Yang saya tahu sih dia jualan kopi keliling, kadang mangkal di RS yang ada di wilayah Pasar Kemis," katanya.
Ia mengaku tidak tahu pasti berapa penghuni di dalam kontrakan itu. Namun, terduga teroris dikenal sebagai orang yang berkepribadian cukup baik dengan warga.
"Dia baik, malahan sering kasih sumbangan kalau ada kegiatan warga itu. Interaksi sama warga juga normal saja, gak ada yang dicurigai," ujarnya pula.
Ia menambahkan, dengan adanya peristiwa penggerebekan oleh Densus 88 cukup membuat kaget warga sekitar. Sebab, warga tak menyangka jika S terafiliasi dengan jaringan terorisme.
"Kaget saja, karena kita nggak nyangka kalau di lingkungan kita ada hal itu," kata dia.