Deretan Alumni SMA Taruna Nusantara dalam Pemerintahan Prabowo

- Taruna Nusantara adalah SMA semi-militer yang menghasilkan banyak pejabat tinggi di Indonesia, termasuk Dirjen Pajak dan Dirjen Strategi Ekonomi dan Fiskal.
- Sejumlah pejabat di pemerintahan Prabowo-Gibran merupakan lulusan Taruna Nusantara, termasuk Menteri Luar Negeri dan Menko Infrastruktur.
- SMA Taruna Nusantara menekankan disiplin tinggi, pendidikan akademik kuat, pembentukan karakter, serta penawaran beasiswa penuh untuk siswa terpilih.
Jakarta, IDN Times - Pelantikan sejumlah pejabat eselon I di Kementerian Keuangan pada Jumat (23/5/2025) mengungkap fakta dua di antaranya merupakan alumni dari sekolah bergengsi Taruna Nusantara di Magelang. Dua pejabat eselon I tersebut adalah Dirjen Pajak, Bimo Wijayanto dan Dirjen Strategi Ekonomi dan Fiskal, Febrio Kacaribu.
Sekolah Menengah Atas berbasis semi militer itu telah menghasilkan banyak pejabat tinggi di Tanah Air. Menilik sejarahnya SMA Taruna Nusantara diresmikan oleh Panglima Angkatan Bersenjata yang ketika itu dijabat oleh Jenderal Try Sutrisno pada 1990.
Presiden Prabowo Subianto memiliki preferensi untuk memilih para pembantunya di kabinet yang pernah menempuh studi di SMA Taruna Nusantara. Hal itu sempat dibocorkan oleh adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo pada September 2024 lalu. Hashim bahkan memuji SMA Taruna Nusantara memiliki kualitas pendidikan luar biasa.
"Nanti, jadi sumber jenderal-jenderal itu dari Sekolah Magelang," kata Hashim pada September 2024 lalu.
Siapa saja pejabat di pemerintahan Prabowo-Gibran yang merupakan alumni SMA Taruna Nusantara?
1. Daftar alumni SMA Taruna Nusantara di pusaran pemerintahan Prabowo

Berikut adalah daftar pejabat di pemerintahan Prabowo-Gibran yang merupakan lulusan dari SMA Taruna Nusantara:
1.Agung Wicaksono
Tahun Lulus Taruna Nusantara: 1995 (TN 3)
Jabatan: Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN)
2.Bimo Wijayanto
Tahun Lulus Taruna Nusantara: 1995 (TN 3)
Jabatan: Dirjen Pajak
3.Febrio Nathan Kacaribu
Tahun Lulus Taruna Nusantara: 1996 (TN 4)
Jabatan: Dirjen Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan
4.Sugiono
Tahun Lulus Taruna Nusantara: 1997 (TN 5)
Jabatan: Menteri Luar Negeri
5.Agus Harimurti Yudhoyono
Tahun Lulus Taruna Nusantara: 1997 (TN 5)
Jabatan: Menko Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan
6.M Rachmat Kaimuddin
Tahun Lulus Taruna Nusantara: 1997 (TN 5)
Jabatan: Wakil Menteri Pertanian
7.Prasetyo Hadi
Tahun Lulus Taruna Nusantara: 1998 (TN 6)
Jabatan: Menteri Sekretaris Negara
8.Simon Aloysius Mantiri
Tahun Lulus Taruna Nusantara: 1998 (TN 6)
Jabatan: Direktur Utama PT Pertamina
9.Tedi Bharata
Tahun Lulus Taruna Nusantara: 2001 (TN 9)
Jabatan: Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kemeterian BUMN
10. Sudaryono
Tahun Lulus Taruna Nusantara: 2003 (TN 11)
Jabatan: Wakil Menteri Pertanian
11.Teddy Indra Wijaya
Tahun Lulus Taruna Nusantara: 2011 (TN 15)
Jabatan: Sekretaris Kabinet
2. Lulusan SMA Taruna Nusantara biasanya memilih karier di dunia militer

SMA Taruna Nusantara lebih banyak dikenal sebagai sekolah menengah semimiliter menuju jenjang Akademi TNI/Polri. Keduanya memang berlokasi sama, yakni di Magelang, Jawa Tengah. Tapi, faktanya tak hanya bidang militer, SMA Taruna Nusantara juga banyak menghasilkan lulusan di bidang lainnya seperti pemerintahan.
Hal itu seperti yang juga ditegaskan dalam laman sekolah itu yang menyebutkan lulusannya 100 persen melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Apakah itu universitas, Akademi TNI/ Polri, akademi kedinasan, luar negeri, dan lain-lain.
Meski dikenal karena mengedepankan disiplin tinggi dengan pendekatan semi-militer, namun SMA Taruna Nusantara tetap menekankan pendidikan akademik yang kuat, dan pembentukan karakter. Selain itu, para siswa di SMA Taruna Nusantara juga di-asrama-kan secara penuh dan mengikuti program pelatihan fisik dan mental untuk mengasah jiwa kepemimpinan.
3. SMA Taruna Nusantara pernah berikan beasiswa hingga tahun 2001

Untuk menarik minat bibit unggul dari berbagai daerah, Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara (LPTTN) sempat menawarkan beasiswa penuh kepada siswa yang diterima. Dikutip dari laman LPTTN, dana beasiswa ini adalah dukungan dana dari TNI.
Para tenaga pengajar atau yang saat itu disebut pamong, turut mendapat gaji serta fasillitas lainnya. Sayangnya, akibat krisis ekonomi dan perubahan politik di tahun 1997, LPTTN mengalami kesulitan keuangan.
Di tahun 2001 akhirnya menghentikan kebijakan beasiswa penuh ini. Sekarang hanya siswa terpilih dan kesulitan keuangan yang mendapatkan beasiswa.