Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Deretan Kontroversi Pramono Anung yang Unggul di Pilkada Jakarta 2024

Konpers pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono-Rano jelang quick count pada Rabu (27/11/2024). (IDN Times/Aditya Mustaqim)

Jakarta, IDN Times - Calon gubernur nomor urut 03 Pilkada Jakarta 2024, Pramono Anung, kembali menjadi sorotan setelah unggul dalam hasil rekapitulasi suara Pilkada.

Pasangan Pramono Anung-Rano Karno berhasil meraih 2.183.239 suara (50,07 persen), 
Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) 1.718.160 suara (39,40 persen), dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana 459.230 suara (10,53 persen).

Namun, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta baru resmi mengumumkan dan menetapkan pemenang Pilkada Jakarta 2024, setelah putusan sengketa Pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK). Tim RIDO mengajukan gugatan ke MK terkait hasil Pilgub Jakarta 2024.

Berikut deretan kontroversi Pramono Anung, mulai dari dugaan keterlibatan dalam kasus korupsi e-KTP hingga jejak digital berupa cuitan lama di Twitter (X) yang menuai kritik.

1. Kasus korupsi e-KTP

jemput Bola Pelayanan khusus Perekaman KTP Elektronik di seluruh Kantor Camat se-Kota Denpasar (Dok.IDN Times/istimewa)

Pramono Anung sempat disebut-sebut dalam kasus korupsi Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) saat ia masih duduk di kursi DPR RI, namun dia membantahnya. 

Dia mengatakan jabatannya sebagai Wakil Ketua DPR pada 2009-2014 tidak terkait dengan komisi yang memeriksa kasus e-KTP. Dia juga mengaku tidak pernah berbicara tentang e-KTP dengan pejabat-pejabat yang diperiksa dalam kasus tersebut.

“Kalau ada orang yang memberi, itu logikanya itu kan berkaitan dengan kewenangan, jabatan, kedudukan. Dalam hal ini saya tidak pernah ngomong satu kata pun yang berkaitan/berurusan dengan e-KTP, termasuk semua pejabat yang diperiksa dan ada di persidangan, tidak ada satu pun yang pernah berbicara e-KTP dengan saya. Sama sekali tidak ada,” kata Pramono, dikutip dari laman resmi Sekretaris Kabinet Republik Indonesia, Selasa (10/12/2024).

Pramono siap dikonfrontasi terkait penyebutan namanya dalam kasus korupsi e-KTP, meskipun ia belum melapor balik mantan Ketua DPR RI Setya Novanto yang menyebut namanya dalam kasus tersebut.

“Jadi kalau mengenai orang lain yang katanya, maka dengan demikian karena ini menyangkut integritas, saya sebagai orang yang panjang dalam karier di politik, sebagai pribadi tentunya saya siap dikonfrontasi dengan siapa saja, di mana saja, kapan saja, monggo-monggo saja,” tutur Pramono, dikutip dari laman yang sama.

2. Cuitan lama Pramono kembali jadi sorotan publik

Pramono Anung (Dok. Tim Media Pramono-Rano)

Cuitan lama Pramono di platform Twitter atau X kembali menjadi sorotan setelah ia mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta. Tulisan di akun pribadinya tersebut dinilai bernada seksis. Pramono mengakui hal itu dan menjelaskan cuitan tersebut hanya dimaksudkan sebagai candaan.

"Jadi era di tahun 2010 orang-orang yang bermain Twitter itu eranya adalah era becanda, seperti TikTok sekarang. Kalau dilihat di potret pada hari ini, TikTok tentunya sangat menarik, saya termasuk yang menonton untuk itu, Tiktok, Twitter, Instagram, dan sebagainya," ujar Pramono di KPU DKI Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2024.

"Tetapi kalau ini di potret 15 tahun kemudian, mungkin akan berbeda apa yang saya sampaikan di Twitter saya, itu lebih pake hashtag nyantai ah, dan itu semuanya tentang becandaan yang rame, dan saya yakin juga semua pada generasi itu melakukan hal yang sama, jadi itulah yang terjadi pada saat itu," sambungnya. 

Diketahui, salah satu twit Pramono yang disorot adalah pada 8 Oktober 2011. Pramono yang saat itu telah berusia 48 tahun menulis soal perempuan berbaju seksi.

"Cewek berbaju seksi itu aneh, dilihatin dibilang kita kurang ajar, kalau kita cuekin, dibilang kita homo," tulisnya di akun X @pramonoanung pada 8 Oktober 2011.

3. Pramono-Rano unggul di Pilkada Jakarta 2024

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno (IDN Times/Ilman Nafi'an)

KPUD DKI Jakarta mengesahkan dan menetapkan hasil rekapitulasi Pilkada Jakarta 2024, pasangan nomor urut 03 Pramono Anung-Rano Karno unggul dari dua pasangan lainnya.

Pramono Anung-Rano Karno meraih 2.183.239 suara (50,06 persen), Ridwan Kamil-Suswono 1.718.160 suara (39,40 persen), dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana 459.230 suara (10,53 persen).

Sedangkan total DPT 8.214.007, total pemilih 4.714.393, total suara sah 4.360.629, dan 
total suara tidak sah 363.764.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us