Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Deretan Mantan Wali Kota Solo, dari Sindoeredjo hingga Jokowi

surakarta.go.id

Jakarta, IDN Times - Kota Solo mendadak menjadi sorotan lagi setelah putra sulung Presiden Joko “Jokowi” Widodo, Gibran Rakabuming Raka disebut-sebut sebagai calon wali kota potensial untuk kota yang juga bernama Surakarta itu. 

Solo bisa dikatakan sebagai kota yang menjembatani sang ayah untuk dapat menempati kursi orang terpenting di negeri ini. Dari kota inilah nama Jokowi mulai dikenal masyarakat luas lantaran dianggap berhasil mengubah wajah Solo menjadi kota pariwisata, kota budaya, dan kota batik.

Berikut ini profil orang-orang yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo.

1. Sindoeredjo

surakarta.go.id

Sindoeredjo adalah Wali Kota Solo pertama. Ia diangkat sebagai wali kota oleh Komite Nasional Indonesia Daerah Kota Solo sejak 19 Mei 1946 sampai 15 Juli 1946.

Sindoeredjo tak lama mengembang tugas. Hanya dua bulan dia menjadi Wali Kota Solo hingga kemudian digantikan oleh Iskak Tjokroadisurjo.

2. Iskak Tjokroadisurjo

pariwisatasolo.surakarta.go.id

Iskak Tjokroadisurjo lahir di Jombang, 11 Juli 1896. Dia merupakan salah satu politikus dan pakar hukum dari Indonesia. Ia merupakan salah satu tokoh pendiri Partai Nasional Indonesia (PNI) di Bandung. Ia juga dikenal memiliki kedekatan dengan sang proklamator, Ir. Sukarno.

Beberapa jabatan penting pernah diembannya seperti Residen Banyumas, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Perekonomian. Iskak menjabat sebagai Wali Kota Solo menggantikan Sindoeredjo sejak 15 Juli 1946 hingga 14 November 1946, dan digantikan oleh Sjamsoeridjal.

3. Sjamsoeridjal

Wikipedia

Sjamsoeridjal menjabat sebagai Wali Kota Solo menggantikan Iskak Tjokroadisurjo. Ia memang dikenal sebagai politikus kenamaan di negeri ini pada zamannya.

Setelah tidak menjadi Wali Kota Solo, ia kemudian menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Untuk diketahui, Sjamsoeridjal adalah salah satu orang yang mendukung perkembangan Universitas Indonesia (UI) hingga akhirnya bisa seperti sekarang ini.

4. Soedjatmo Soemowerdojo

https://cagarbudaya.kemdikbud.go.id

Soedjatmo Soemowerdojo menjabat sebagai Wali Kota Solo sejak 14 November 1946 hingga 13 Januari 1949, menggantikan Sjamsoeridjal. Ia merupakan Wali Kota Solo ke-4 yang bertugas setelah Indonesia merdeka pada 1945.

5. Soeharjo Soerjo Pranoto

@kominfo_jtg

Soeharjo Soerjo Pranoto adalah seorang tentara Tanah Air yang kemudian menjadi Wali Kota Solo menggantikan Soedjatmo Soemowerdojo.

Ia menjabat sebagai Wali Kota Solo hanya satu tahun saja sejak Juni 1949 hingga 1 Mei 1950, yang kemudian diteruskan oleh K. Ng. Soebekti Poesponoto.

6. K. Ng. Soebekti Poesponoto

surakarta.go.id

K. Ng. Soebekti Poesponoto adalah Wali Kota Solo ke-6 yang menggantikan posisi Soeharjo Soerjo Pranoto. Ia menjabat sebagai wali kota sejak 1 Mei 1950 hingga 1 Agustus 1955.

7. Muhammad Saleh Werdisastro

Wikipedia

Muhammad Saleh Werdisastro adalah seorang pejuang perintis kemerdekaan. Selain itu, ia juga ikut sebagai salah seorang pendiri Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta dan Universitas Surakarta.

Beberapa jabatan penting juga pernah diemban seperti Wakil Wali Kota Yogyakarta, Residen Kedu, dan terakhir adalah Wali Kota Solo dua periode.

8. Oetomo Ramelan

Wikipedia

Oetomo Ramelan adalah Wali Kota Solo yang menjabat dari 17 Februari 1958 hingga 23 Oktober 1965. Ia dikenal sebagai wali kota yang berasal dari Partai Komunis Indonesia (PKI).

Utomo Ramelan awalnya adalah guru namun masuk politik dan bergabung dengan PKI. Ketika G30SPKI meletus, Utomo mendukung Dewan Revolusi. Saat G30S berhasil dipadamkan dan tentara bergerak menuju Solo, Utomo Ramelan diciduk. Ketika para tahanan PKI diikat dan dibariskan oleh tentara, ia diperlakukan lain. Dia diikat dan dimasukkan ke dalam kandang semacam kandang hewan di kebun binatang. Nasibnya tak jelas, kemungkinan besar dieksekusi.

9. Th. J. Soemantha

(Dok. IDN Times)

Th. J Soemantha menjadi Wali Kota Solo menggantikan Oetomo Ramelan sejak 23 Oktober 1965 hingga 11 Januari 1968. Ketika menjabat sebagai wali kota, ia adalah seorang tentara dengan pangkat Letnan Kolonel.

10. R. Koesnandar

surakarta.go.id

R. Koesnandar adalah Wali Kota Solo ke-10 yang menjabat sejak 1968 hingga 1975.

11. Soemari Wongsopawiro

instagram.com/soloevent

Soemari Wongsopawiro adalah salah satu orang yang berjasa dalam pembentukan Universitas Sebelas Maret (UNS) di Solo. Selama menjabat sebagai wali kota, ia aktif membentuk panitia pembangunan UNS. Ia menjabat sebagai Wali Kota Solo sejak 1975 hingga 1980.

12. Ignatius Soekatmo Prawirohadisebroto

instagram.com/uptmuseum_surakarta

Ignatius Soekatmo Prawirohadisebroto adalah Wali Kota Solo ke-12 yang menjabat sejak 1980 hingga 1985.

13. H.R. Hartomo

Dokumen Pribadi

H.R. Hartomo adalah Wali Kota solo yang memulai pembangunan kota ini. Ia membangun tata ruang kota dengan memadukan desain modern dan tradisional. Hartomo menjabat sebagai Wali Kota Solo selama dua periode yaitu sejak 1985 hingga 1995.

14. Imam Soetopo

pariwisatasolo.surakarta.go.id

Imam Soetopo menjabat sebagai Wali Kota Solo sejak 1995 hingga 2000. Selama masa pemerintahannya, hal yang paling dikenang adalah menutup tempat prostitusi di wilayah Silir.

Tempat itu ditutup pada 1998 dan kemudian dibangun pusat kegiatan belajar masyarakat Ar-ridho. Selain itu, ada juga Masjid Jami MUI yang dibangun di sana.

15. Slamet Suryanto

https://cagarbudaya.kemdikbud.go.id

Slamet Suryanto menjabat sebagai Wali Kota Solo sejak 2000 hingga 2005. Ia memang dikenal sebagai politikus kenamaan di Solo.

Sebelum menjadi wali kota, ia menjabat sebagai anggota DPR untuk periode 1999–2004, namun hanya menjabat hingga tahun 2000, karena terpilih sebagai wali kota.

16. Joko "Jokowi" Widodo

Ilustrasi kampanye (IDN Times/Ganug Nugroho)

Joko “Jokowi” Widodo menjabat sebagai Wali Kota Solo selama dua periode yaitu pada 2005-2010 dan 2010-2012. Namun pada pertengahan periode kedua pemerintahannya, ia harus berhenti lantaran terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Sebagaimana diketahui, Solo bisa dikatakan sebagai kota yang menjembatani Jokowi untuk dapat menempati kursi orang terpenting di negeri ini. Dari kota inilah nama Jokowi mulai dikenal masyarakat luas lantaran dianggap berhasil mengubah wajah Solo menjadi kota pariwisata, kota budaya, dan kota batik.

17. FX Hadi Rudyatmo

twitter.com/pdipsurakarta

FX Hadi Rudyatmo sebelumnya menjabat sebagai Wakil wali kota yang mendampingi Jokowi selama dua periode. Setelah Jokowi menang dalam Pilkada DKI Jakarta, ia kemudian menjadi wali kota.

Pada Pilkada serentak 2015, Rudyatmo maju lagi sebagai Wali Kota Solo. Dia didampingi oleh Achmad Purnomo sebagai calon wakil wali kota. Pasangan ini diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Pada 17 Desember 2015, Komisi Pemilihan Umum Daerah Surakarta menetapkan pasangan F.X. Hadi Rudyatmo-Achmad Purnomo sebagai pemenang pilkada, setelah sebelumnya menyelesaikan rapat pleno rekapitulasi hasil pemilihan kepala daerah Surakarta.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us