Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dianggap Menghina, Indonesia Hentikan Kerjasama Militer dengan Australia

Widodo S. Jusuf/ANTARA FOTO

Juru bicara TNI, Mayor Jenderal Wuryanto Indonesia mengatakan bahwa Indonesia memutuskan untuk menunda sementara kerja sama militer dengan Australia. Namun, seperti dikutip BBC.com, Rabu (4/1), penyebab dari penundaan kerja sama militer kedua negara tersebut belum sepenuhnya diketahui. Meskipun tidak menyebut penyebab ditundanya kerjasama tesrebut, namun Wuryanto berharap masalah tersebut bisa segera diselesaikan agar kerjasama bisa kembali dijalin.

Kopassus menemukan materi pelatihan yang menghina Indonesia.

Default Image IDN

Berdasarkan laporan ABC (Australian Broadcasting Corporation), insiden bermula ketika pasukan komando Indonesia, Kopassus sedang berlatih dengan pasukan komando Australia (Special Air Service) di salah satu fasilitas pelatihan militer di Perth.

Default Image IDN

Salah seorang instruktur Kopassus tersebut kemudian merasa ada salah satu materi pelatihan di fasilitas tersebut yang menghina Indonesia. Mayjen Wuryanto pun tidak membantah bahwa insiden tersebut merupakan hal yang menyebabkan penundaan kerja sama militer kedua negara.

Banyak hal lain yang harus disempurnakan dan diperbaiki di kedua negara.

Default Image IDN

Wuryanto mengatakan bahwa itu mungkin adalah salah satu penyebabnya. Namun banyak hal-hal terkait lainnya yang harus disempurnakan untuk diperbaiki.

Penundaan yang berlaku pada pertengahan Desember 2016 itu mencakup kerja sama di segala aspek, termasuk kerja sama teknis serta pelatihan militer antara kedua negara. Kendati dibekukan, koordinasi kedua belah pihak akan terus dilaksanakan antara TNI dan Angkatan Bersenjata Australia.

Perlu diketahui bahwa penghentian kerja sama militer antara Indonesia dan Australia bukan pertama kali. Sebelumnya, pada November 2013, Kementerian Pertahanan Indonesia menyatakan bahwa Indonesia telah menghentikan setidaknya tiga kerja sama militer dengan Australia terkait tuduhan penyadapan terhadap sejumlah pejabat penting Indonesia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizal
EditorRizal
Follow Us