Diduga Terima Suap 1 Milliar, Anggota DPRD DKI Jakarta Diangkut KPK

Satu lagi kasus korupsi para petinggi negara terungkap. Pada Kamis (31/3) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meringkus anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Mohamad Sanusi. Sanusi diduga mendapatkan suap untuk memuluskan rancangan peraturan daerah mengenai reklamasi di Teluk Jakarta. Suap tersebut diduga diterimanya dari perusahaan pengembang dengan jumlah mencapai 1 miliar rupiah.

Sanusi merupakan Ketua Komisi D di DPRD DKI Jakarta yang membidangi pembangunan. Komisi D saat ini sedang membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Zonasi dan Wilayah Pesisir Pantai Utara (RZWP3K) dan revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Rencana Tata Ruang Pantai Utara Jakarta.
Sebetulnya, pembahasan rancangan Perda tersebut masih belum selesai. Pasalnya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih menolak keinginan anggota DRPD dalam sejumlah pasal. Salah satunya yaitu Ahok menolak keinginan DPRD soal penempatan pengolahan sampah di satu pulau khusus. Menurut Ahok, incinerator harus ditempatkan di tiap pulau reklamasi untuk menciptakan kondisi yang bersih dan tanpa sampah.

Penangkapan ini juga dibenarkan oleh Ketua KPK Agus Rahardjo. Pihaknya menyebutkan telah menangkap seorang anggota DPRD DKI Jakarta. Akan tetapi masih belum dijelaskan secara rinci kasusnya. Selain itu, Ketua Gerindra Sufmi Dasco Ahmad sendiri juga membenarkan berita tentang penangkapan Sanusi. Dia juga merasa prihatin atas kasus yang menimpa anggotanya tersebut.
Petugas KPK juga meringkus sejumlah orang pada Kamis, 31 Maret 2016. Usai operasi tangkap tangan ini, KPK langsung menyegel sejumlah ruangan di DPRD DKI Jakarta, salah satunya yaitu ruangan pimpinan Komisi D, ruangan Wakil Ketua DPRD DKI Muhammad Taufik dan ruangan kontrol CCTV.
Siapa saja yang terlibat?

Penangkapan juga dilakukan terhadap pihak swasta yang berusaha menyuap jaksa Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Dilansir dari berbagai sumber, tim satuan tugas KPK telah meringkus enam orang. Keenam orang tersebut masih menjalani pemeriksaan intensif di KPK. Pemeriksaan berlangsung selama 1x24 jam sebelum KPK akhirnya menetapkan status mereka. KPK belum menjelaskan pada publik kaitan penangkapan tersebut.
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul menilai, Anggota DPRD DKI asal Fraksi Gerindra Sanusi selama ini paling sering menuding Ahok mengenai dugaan korupsi pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.
Akan tetapi malah Sanusi sendiri yang ditangkap tangan oleh KPK. Dengan ini, apa yang menimpa Sanusi ini setidaknya menjadi pelajaran bagi para politisi, khususnya yang selama ini kerap menyerang Ahok. Mereka diminta untuk berkaca diri terlebih dahulu sebelum melancarkan serangannya pada politisi lain.