Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dinkes DKI Temukan 10 Kasus COVID Arcturus, Satu Pasien Usia 5 Tahun

ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Dinas Kesehatan DKI Jakarta kembali menemukan 5 kasus subvarian Arcturus di Jakarta. Total saat ini sudah ada 10 kasus Arcturus di Ibu kota.

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama mengatakan, untuk 5 kasus baru Arcturus yang baru ini merupakan hasil diagnosis genome sequencing hari ini.

"Lima kasus domisili di Jakarta, semua transmisi lokal atau bukan perjalanan luar negeri (PPLN)," ujarnya dalam pesan yang diterima IDN Times, Minggu (30/4/2023).

1. Pasien sudah lakukan booster

Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Ngabila menerangkan, kondisi lima kasus sub varian tersebut yakni satu pasien tanpa gejala, dan empat pasien gejala ringan.

"Sementara berdasarkan riwayat vaksinasinya, 4 orang sudah vaksinasi dosis tiga, sementara satu orang masih berusia 5 tahun," katanya.

2. Gejala khas pasien Arcturus mata merah

Ilustrasi mata (IDN Times/Arief Rahmat)

Dia menerangkan, semua pasien sudah selesai menjalani isolasi mandiri di rumah selama 10 hari karena hasil swab positif pada tanggal 11 April 2022. 

"Gejala utama batuk, pilek, nyeri tenggorokan, sementara gejala baru yang khas yakni mata merah dan belekan. Namun, jangan panik dan tingkatkan kewaspadaan," imbaunya.

3. Kondisi COVID-19 di Jakarta masih terkendali

Warga beraktivitas menggunakan masker di kawasan Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2020) (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/ama)

Ngabila menerangkan, meski sudah ada 10 kasus Arcturus, namun kondisi COVID-19 di Jakarta sangat terkendali. Menurutnya, apa pun varian COVID, warga diminta tidak panik sebab masih keluarga Omicron dan belum ada tanda kuat menyebabkan keparahan gejala yang masif.

"Untuk itu masyarakat yang memiliki gejala COVID-19 seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan sulit mencium bau, demam, mual dan muntah, disarankan memeriksaan ke puskesmas kecamatan terdekat di DKI Jakarta," jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
Dini Suciatiningrum
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us