Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Disindir Pramono soal Disneyland, Ridwan Kamil: Itu Bahasa ke Publik

Calon Gubernur Nomor Urut 2 Ridwan Kamil saat debat Pilkada DKI Jakarta. (YouTube KPU DKI Jakarta).

Jakarta, IDN Times - Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil, menanggapi dengan detail sindiran cagub nomor urut tiga, Pramono Anung, soal rencana pembangunan taman bermain Disneyland. Pramono menanyakan kepada pria yang akrab disapa Kang Emil itu di mana sesungguhnya taman bermain itu hendak dibangun.

Sebab, di lain waktu Kang Emil menyebut Disneyland bakal dibangun di Cikarang. Sementara, calon wakil Kang Emil, Suswono mengatakan, Disneyland bakal dibangun di Kepulauan Seribu. Pernyataan itu, kata Pramono, dianggap membingungkan publik.

Namun Kang Emil justru menyindir balik Pramono. Menurutnya, sebagai seorang pemimpin harus berani mengambil keputusan dan berimajinasi terhadap wilayah yang dipimpin. Walaupun dalam perjalanannya, kadang berhasil dan bisa juga gagal.

"Seburuk-buruknya pemimpin hanya mengerjakan yang ada tanpa daya imajinasi. Bung Karno melahirkan Indonesia dengan daya imajinasi. Indonesia disebut imagine community," ujar Kang Emil di sesi kedua debat Pilkada DKI Jakarta, Minggu (27/10/2024) malam.

Ia mengakui pada 2018 lalu saat masih menjabat sebagai gubernur Jabar pernah menjanjikan pembangunan Disneyland. Keinginan politik bisa saja ada. Tapi, kesepakatan bisnis tidak selalu berjalan mulus.

"Kan yang penting itu berusaha. Karena seburuk-buruknya pemimpin yang tidak mau berimajinasi, tak mau berusaha. Setelah terpilih, hanya duduk diam hanya cari aman untuk pemilihan lima tahun selanjutnya," imbuhnya.

Ia mengatakan, alasan mengusulkan pembangunan taman bermain di Kepulauan Seribu lantaran untuk mendongkrak kunjungan ke sana. Selain taman bermain, di sana juga direcanakan akan dibangun kawasan ekonomi khusus (KEK).

Kang Emil mengaku sudah bertemu dengan sejumlah pihak. Rencana pembangunan KEK di Kepulauan Seribu dianggap sangat memungkinkan. Dengan begitu, bisa mendatangkan devisa bagi Jakarta.

Sedangkan, soal pembangunan Disneyland, itu sekedar bahasa yang digunakan ke publik. "Kalau mau bangun ya gak bisa sekelas Ancol lagi. Maka, bahasa ke publik yang mudah disampaikan adalah naik kelas menjadi kelas dunia. Bahasa destinasi global kelas dunia adalah Universal Studio hingga Disneyland," katanya panjang lebar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mohamad Aria
Sunariyah
Mohamad Aria
EditorMohamad Aria
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us