Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dosen UGM Kecam Hanum Rais yang Sebut Penusukan Wiranto Setingan

IDN Times/Tunggul Kumoro

Jakarta, IDN Times - Kicauan anggota DPRD DIY, Hanum Rais di Twitter yang menyebut peristiwa penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto sebagai setingan dikecam banyak pihak.

Kecaman tersebut datang termasuk dari kalangan almamaternya sendiri, Universitas Gadjah Mada (UGM).

1. Pernyataan tersebut seharusnya tidak layak dilontarkan anggota dewan

IDN Times/Axel Jo Harianja

Dosen UGM Bagas Pujilaksono Widyakanigara mengaku prihatin atas tindakan yang dilakukan oleh Hanum Rais tersebut.

“Jujur saya sebagai dosen UGM dan warga Jogja amat malu mempunyai anggota dewan seperti Bu Hanum Rais,” kata Bagas melalui keterangan tertulisnya, Minggu (13/10).

2. Apa yang disampaikan Hanum Rais adalah fitnah

Dokumen Istimewa

Menurut Bagas, apa yang diucapkan oleh Hanum Rais di media sosial adalah bentuk kebebasan berbicara. Namun, sayangnya kebebasan itu tidak berdasar fakta kebenaran.

“Apa yang disampaikan Bu Hanum Rais di medsos soal musibah yang menimpa Pak Wiranto, menurut saya adalah fitnah keji, karena tidak berdasar atas fakta kebenaran dan sangat berpotensi menimbulkan kegaduhan di masyarakat,” ujar pengajar sarjana dan pascasarjana di Fakultas Teknik UGM ini.

“Bagaimana bisa seorang anggota dewan yang terhormat yang sudah disumpah setia pada NKRI dan Pancasila, tega berperilaku politik ganjil jauh dari nilai-nilai luhur agama, etika dan moral?” imbuhnya.

3. Harusnya Hanum Rais ikut menjaga kedamaian politik tanah air

Instagram/@hanumrais

Sebagai anggota DPRD Provinsi DIY, kata Bagas, Hanum Rais semestinya berpijak pada politik negara.

“Dan juga menjaga marwah keluarga besar Amien Rais. Saya sangat menghormati Pak Amien Rais,” tuturnya.

4. UGM mendukung jika ada yang ingin laporkan Hanum atas postingannya tersebut

IDN Times/Axel Jo Harianja

Bagas mendukung pihak-pihak yang telah melaporkan Hanum Rais ke pihak kepolisian atas ucapannya di media sosial. Selain untuk membuktikan ucapan Hanum, pelaporan ini juga penting untuk pembelajaran masyarakat terkait perilaku di media sosial yang tidak bertanggung jawab, sehingga menimbulkan hoaks dan fitnah.

“Dukungan saya bukan karena kebencian saya pada Bu Hanum Rais, namun lebih pada upaya pembuktian kebenaran ucapan Bu Hanum Rais. Tempat yang tepat untuk itu hanya di pengadilan,” ujarnya.

“Saya sangat setuju dengan ucapan pak Amien Rais, bahwa hukum di Indonesia tidak boleh tebang pilih harus adil. Siapa pun itu, jika melakukan pelanggaran hukum, harus diproses hukum. Ini saatnya kita buktikan harapan besar pak Amien Rais,” sambungnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us