Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dua Prajurit TNI AD Terlibat Perampokan ATM, Bawa Kabur Rp100 Juta

Ilustrasi Jambret (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Jambret (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Dua prajurit TNI Angkatan Darat (AD) terlibat aksi perampokan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Panin di Riau, Minggu, 5 Maret 2023. Bersama tiga warga sipil lainnya, mereka berhasil membawa kabur uang tunai Rp100 juta.

Perampokan itu terjadi sekitar pukul 06.30 WIB di ATM Jalan Tanjung Datuk. Saat itu, mesin ATM sedang diisi petugas. Namun, para pelaku menembak petugas keamanan di bagian perut. 

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigjen TNI Hamim Tohari, membenarkan kedua prajurit tersebut masih aktif di militer.

"Betul. Keduanya sudah ditangkap dan ditahan di tempat terpisah," ungkap Hamim kepada IDN Times melalui pesan pendek, Selasa (14/3/2023). 

Ia menambahkan dua pelaku yakni Sertu E merupakan anggota satuan Pekanbaru. Ia ditahan di Denpom Pekanbaru. Pelaku lainnya adalah Serma A, anggota satuan di Purwakarta. Ia kini ditahan di Denpom Purwakarta. 

"Keduanya masih proses penyidikan dan dipastikan akan diadili sesuai aturan yang berlaku," kata Hamim. 

Lalu, bagaimana pengusutan kasus perampokan yang turut melibatkan dua prajurit TNI AD ini?

1. Pengisian uang di mesin ATM tak dikawal polisi

Ilustrasi ATM Centre (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi ATM Centre (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara, menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes (Pol) Asep Darmawan, kronologi perampokan bermula dari sejumlah petugas pengisian uang ATM Bank Panin datang ke lokasi. Mereka mengendarai mobil Daihatsu Grand Max dengan nomor polisi B 9470 PCT. 

Proses pengisian uang itu dikawal Security Garda Indonesia (SGI). Tidak ada pengawalan polisi yang ikut mendampingi. Lalu, seorang petugas masuk ke dalam ATM untuk melakukan pengisian uang. Sedangkan, dua petugas lainnya menunggu di luar. 

Saat itulah tiba-tiba sekitar empat orang tak dikenal datang ke ATM. Mereka terlihat seolah-olah hendak mengambil uang, sehingga tak membuat petugas curiga. Petugas kemudian mempersilakan pelaku menunggu lebih dulu karena pengisian uang sedang dilakukan. 

"Tiba-tiba pelaku langsung mengeluarkan senjata api dan akan menembakan ke arah korban. Tapi, saat itu senjatanya sempat macet," ungkap Asep seperti dikutip dari kantor berita ANTARA pada 5 Maret 2023. 

Korban lainnya yang sedang berada di bilik ATM langsung keluar dan meninggalkan uang. Tembakan kembali dilepaskan oleh pelaku. Korban bernama Kurnia Illahii terkena timah panas di bagian perut. 

Ia pun mengimbau masyarakat baik orang maupun korporasi yang membawa atau mengambil uang dalam jumlah banyak, diimbau meminta bantuan kepolisian untuk mengawal. Ia menyebut polisi bakal bergerak menggunakan SOP pengamanan. 

"Tidak usah ragu, artinya polisi siap membantu masyarakat untuk melakukan pengamanan," ujar Asep. 

2. Korban penembakan perampok ATM sudah menjalani operasi

Ilustrasi Perampokan. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Perampokan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, kata Asep, pelaku yang menembak lalu masuk ke dalam bilik ATM. Ia kemudian langsung kabur membawa kotak berisi uang tunai senilai Rp100 juta. 

"Di TKP (Tempat Kejadian Perkara) memang ditemukan selongsong peluru 9 mm. Pelakunya ada empat, satu turun, satu orang melakukan penembakan, sedangkan dua lainnya membawa senjata seperti palu di sekitar lokasi," tutur dia. 

Sementara, seorang korban penembakan sudah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis. Korban, kata Asep, sudah menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru. 

"Kami berdoa semoga korban cepat sembuh dan pelakunya dapat tertangkap," kata Asep. 

3. Dua prajurit TNI AD yang terlibat merupakan kakak beradik

Ilustrasi prajurit TNI AD (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Ilustrasi prajurit TNI AD (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Sementara, menurut Hamim, dua pelaku dari TNI AD yang terlibat perampokan ATM merupakan adik-kakak kandung. "Sementara, informasinya seperti itu. Ini masih dalam proses pendalaman," kata dia. 

Berita keterlibatan dua prajurit TNI AD dalam perampokan mesin ATM di Riau mendapat respons negatif warganet. Mereka mengaku heran mengapa prajurit TNI berbuat kriminal. Publik pun bingung mengapa ada begitu banyak prajurit yang terbelit permasalahan. 

"Pak Jokowi, tentara itu menjaga perbatasan, bukan berkeliaran di kota. Kemarin ada yang ngancam pakai sangkur, sekarang malah ada yang rampok. Mau ke mana negara ini? Btw, apakah kasus Salatiga sudah dianggap selesai?" tanya warganet yang dikutip dari Twitter. 

"Oknum lagi, oknum lagi. Oknum ini kalau dikumpulin bisa se-batalion lebih kali ya," tutur warganet lainnya. 

"Gini nih kalau udah korup dari proses rekrumen penerimaannya," kata warganet. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Rochmanudin Wijaya
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us