Anies: Jakarta Siap Hadapi Segala Kondisi COVID, Tapi Jangan Takabur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta siap menghadapi segala kondisi terkait penanganan COVID-19. Namun, tidak boleh takabur atau sombong.
"Kita siap menghadapi segala kondisi apapun, kita Bismillah tapi tidak boleh takabur," kata Anies saat menyambangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kramat Jati di Jakarta Timur, seperti dikutip dari ANTARA, Kamis (24/6/2021).
1. Masyarakat harus taat protokol kesehatan dan dukung kebijakan pemerintah agar pandemik usai
Anies mengatakan, seluruh pemerintah daerah termasuk Pemprov DKI Jakarta mengikuti Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2020 dengan standar sejumlah ketentuan untuk penanganan COVID-19.
Ssaha penanganan COVID-19, kata Anies, perlu didukung kebijakan pemerintah dan kedisiplinan masyarakat menjaga protokol kesehatan serta mengurangi kegiatan yang tidak penting di luar rumah.
"Apapun kita ikhtiarkan tapi ini harus dua-duanya, kita menambah jumlah tempat tidur menambah jumlah tenaga medis dan obat tapi kalau jumlah pasien tidak dikendalikan bertambah terus akan repot," ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Saat ini, Anies mengatakan situasi dan kondisi pasien COVID-19 di Jakarta masih bisa ditangani, namun masyarakat pun harus mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya menekan laju kasus COVID-19.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Jakarta Tambah 7.505, Rekor Pecah Lagi!
2. Anies tambah rumah sakit di Jakarta yang menangani COVID-19 jadi berjumlah 140
Editor’s picks
Anies mengatakan, pihaknya bersama pimpinan Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya menggelar apel jaga di Lapangan Blok S Jakarta Selatan, 10 hari lalu.
Saat itu, Anies menyampaikan kondisi Jakarta berpotensi menuju fase genting sehingga perlu mengambil kebijakan untuk menekan kasus COVID-19, seperti menambah kapasitas rumah sakit yang terlibat menangani pasien terpapar virus corona.
Selanjutnya, Anies telah menambah jumlah rumah sakit yang menangani COVID-19 dari 103 rumah sakit menjadi 140 rumah sakit.
Total rumah sakit di Jakarta mencapai 193 rumah sakit dan Pemprov DKI memiliki 32 RSUD terdiri atas 13 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) khusus menangani COVID-19 dan 19 RSUD lainnya dibagi 60 persen menangani pasien COVID-19 dan 40 persen melayani pasien umum.
3. Ada 70 kasus varian baru COVID-19 terdeteksi di Jakarta, Delta terbanyak
Diberitakan sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan DKI Jakarta secara aktif melakukan pemeriksaan sampel Whole Genome Sequencing (WGS) terkait varian baru mutasi virus COVID-19.
Dinas kesehatan DKI Jakarta sudah mengirim total 987 keseluruhan sampel terduga mutasi virus dan 70 sampel di antaranya dinyatakan sebagai Variant of Concern (VoC).
"Adapun rincian 70 VoC tersebut, yakni 12 varian Alpha (B.117), 3 varian Beta (B.1.351), 55 varian Delta (B.1617.2)," ujar Dwi melalui keterangan resminya, Kamis (24/6/2021).
Dwi mengatakan dari hasil studi, varian Delta terbukti empat kali lebih menular dan meningkatkan angka perawatan rumah sakit. Namun, menurutnya hal itu dapat diminimalisir dengan vaksinasi dan taat protokol kesehatan secara ketat.
"Perlu diketahui juga, semua merek vaksin saat ini ampuh untuk mencegah varian mutasi virus baru. Semua merek vaksin aman, bermanfaat, dan berkualitas," ujar Dwi.
Baca Juga: 70 Kasus Varian Baru COVID-19 Terdeteksi di Jakarta, Delta Terbanyak