Jadi Mentor bagi Calon Wirausaha Muda, Ini Cerita Duta Petani Asal Malang

Dyah dan 66 orang akan dorong pemuda lewat program YESS Kementan

Malang, IDN Times - Untuk memastikan sektor pertanian dapat terus berjalan dan berkembang, Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki target akan menciptakan 2,5 juta petani/wirausaha pertanian milenial di Indonesia. Berkenaan dengan itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, ia sangat menaruh harapan pada generasi milenial dalam pembangunan pertanian. Menurutnya, mereka harus berani menjadi petani atau mendirikan startup pertanian.

"Usaha pertanian itu paling pasti untuk dilakukan. Selain untuk ekonomi, bisa juga membuka lapangan kerja. Coba bandingkan dengan usaha tambang yang membutuhkan waktu 10-20 tahun baru bisa mendatangkan hasil," ujar Syahrul.

Kementerian Pertanian (Kementan) pun terus melakukan berbagai upaya untuk mencapai target tersebut. Salah satunya melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang merupakan kerja sama Kementan dengan IFAD.

Baca Juga: Lewat Program YESS, Kementan Fasilitasi Generasi Muda Terjun ke Pertanian

1. Program YESS Kementan membuka kesempatan generasi muda untuk mengembangkan ekonomi

Jadi Mentor bagi Calon Wirausaha Muda, Ini Cerita Duta Petani Asal MalangKepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi saat memberikan sambutan di acara Workshop on Rural Youth and Youth Employment YESS Program di Hotel Shangri-La Jakarta, Selasa (13/10)/Dok. Pusdiktan Kementan

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Prof Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa hadirnya program YESS membuka kesempatan bagi pemuda-pemudi khususnya di wilayah perdesaan untuk mengembangkan ekonomi mereka melalui kewirausahaan/pengembangan usaha atau dengan menambah lebih banyak lagi peluang kerja bagi mereka sehingga dapat meningkatkan kontribusi mereka untuk mentransformasi wilayah perdesaan secara berkelanjutan dan menyeluruh. 

Prof Dedi menambahkan bahwa untuk mengubah pola pikir tak semudah membalikkan telapak tangan, perlu ada figur-figur yang dapat menjadi contoh sekaligus agen perubahan bagi pemuda/pemudi di pedesaan agar mau dan tertarik untuk berusaha di sektor pertanian. 

2. Salah satu duta petani milenial, Dyah, sukses mengembangkan usaha sayuran organik

Jadi Mentor bagi Calon Wirausaha Muda, Ini Cerita Duta Petani Asal MalangDok. Pusdik Kementan

Kementan sendiri memiliki 67 Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan. Mereka adalah sekelompok generasi muda yang kreatif, inovatif, dan sukses dalam mengembangkan usaha di sektor pertanian.

"Mereka adalah pelopor, teladan, dan sebagai contoh kepada generasi muda yang lain untuk terjun di dunia pertanian. DPM/DPA juga dapat membantu pemerintah untuk mempercepat advokasi kepada masyarakat dan kepada petani,” tutur Dedi.

Salah satu wirausaha pertanian milenial sukses yang terpilih menjadi DPM adalah Dyah Rahmawati Malang. Milenial asal Malang ini sukses mengembangkan usaha sayuran organik dengan omzet mencapai 80 juta per bulannya.

Ditemui di lokasi usahanya, Dyah menjelaskan jenis usaha yang ia jalankan. "Jenis usaha kami di Natural Organic Indonesia ini lengkap. Mulai dari produksi budi daya sayur dan buah organik, pascapanen dan pengemasan hingga pemasaran atau distribusi ke rumah tangga konsumen melalui Abang Sayur Organik. Tak hanya berorientasi bisnis, kami pun memiliki sarana edukasi bagi siapa saja yang ingin mengetahui dan menggali lebih dalam sektor pertanian melalui P4S Bumi Malang Lestari," kata wanita yang akrab disapa ini.

3. Ini cerita kesanggupan Dyah menjadi mentor bagi calon wirausaha pertanian

Jadi Mentor bagi Calon Wirausaha Muda, Ini Cerita Duta Petani Asal MalangDok. Pusdik Kementan

Tanggung jawab sebagai DPM yang ada di pundak Dyah dan 66 rekannya mendorong untuk bergerak menjadi agen perubahan khususnya bagi pemuda/pemudi di pedesaan. Berada di salah satu lokasi program YESS, yakni Kabupaten Malang, Dyah menyatakan kesanggupannya untuk menjadi mentor bagi calon wirausaha pertanian yang menjadi penerima manfaat program YESS baik di Malang maupun kabupaten lainnya.

"Memang kita harus jadi bukti nyata kalau usaha pertanian itu prospek untuk dikembangkan.  Selama belum ada bukti, mindset pertanian itu kotor, kumel, dan tidak keren itu sangat mungkin masih ada dan bersliweran di benak anak-anak muda ini. Saya dan rekan DPM dan DPA siap untuk sharing informasi, trik, dan tips dalam kami mengembangkan usaha kami,” kata Dyah.

"Kita bisa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mengajak mereka. Sekarang juga sudah banyak platform yang dapat dimanfaatkan untuk dapat mengajak mereka melihat pertanian sukses. Mulai ngobrol bareng pegiat pertanian yang sudah sukses duluan, jalan-jalan ke kebun atau tempat produksi pertanian sukses dan itu semua bisa virtual dilakukan secara online,” tambah Dyah.

Dyah pun yakin ke depan perkembangan pembangunan pertanian akan cepat. Adanya program-program yang dikeluarkan pemerintah khususnya Kementan akan mampu menambah jumlah petani serta wirausaha pertanian milenial. 

"Bila semua pihak bekerja bersama mengembangkan sektor ini, saya yakin pertanian kita tak hanya berkembang di dalam negeri tetapi mampu menjelajah dunia,” ungkap Dyah optimistis.

Baca Juga: Komitmen Lahirkan Petani Millennial, Kementan Lakukan Berbagai Upaya 

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya