Elektabilitas Prabowo Naik, Erick Thohir: Berkat Pak Sandiaga

Jakarta, IDN Times - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, menanggapi tentang elektabilitas pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga, yang mengalami peningkatan elektabilitas.
Hasil survei LSI Denny JA mengatakan bahwa elektabilitas Prabowo-Sandiaga mengalami peningkatan dari Oktober 2018 lalu yang sebesar 28,6 persen. Sementara di bulan November 2018 naik jadi sebesar 31,2 persen.
Menurut Erick, peningkatan elektabilitas pasangan 02 tersebut karena suara keduanya digabungkan. Namun, untuk Jokowi sendiri, hasil survei elektabilitas sebesar 53,2 persen karena kuat di suara Jokowi.
1. Erick sebut kenaikan elektabilitas kubu 02 berpengaruh dari Sandi

Erick menyampaikan, peningkatan elektabilitas Prabowo sebesar 31 persen tersebut karena dukungan dari jumlah elektabilitas Prabowo dan Sandiaga. Menurutnya, suara Sandiaga cukup berpengaruh dalam elektabilitas keduanya.
"Pak Prabowo berapa? Kan ada Pak Sandi. Sandi anggap 10 persen, Pak Prabowo 23, hitung deh. Apabila Pak Prabowo 30, gak mungkin Sandiaga 0. Sandiaga terus bergerak, Pak Sandi itu bergerak baik, makanya jadi 35. Pak Prabowo berapa?" kata Erick di Grand Sahid, Jakarta Pusat, Jumat (7/12).
2. Elektabilitas Prabowo dan Sandi harus dibelah agar lihat mana yang lebih tinggi

Erick menerangkan bahwa kenaikan elektabilitas hingga 31 persen adalah gabungan dari Prabowo dan Sandiaga. Apabila dibelah, maka bisa terlihat hasilnya siapa yang lebih memengaruhi elektabilitas antara Prabowo dan Sandiaga.
"Nah apalagi kalau 31 persen. Pak Sandi berapa kira-kira? 50:50? Coba hasil survei dibelah. Pak Prabowo berapa, Pak Sandi berapa, Pak Jokowi berapa, gitu lihatnya," terang Erick.
3. Erick sebut bahwa Jokowi saja mampu meraih elektabilitas sebesar 53 persen

Meski begitu, Erick enggan berkomentar apakah Sandi memang memberikan efek elektoral yang tinggi terhadap Prabowo atau tidak. Ia hanya mengatakan kalau Jokowi saja bisa elektabilitasnya mencapai 53 persen. "Saya gak tahu. Kalau Pak Jokowi 53 persen," ujar dia.
4. Narasi Prabowo-Sandiaga tak pengaruhi elektabilitas

Saat ditanya apakah narasi yang dibangun oleh Prabowo dan Sandi mampu meningkatkan elektabilitas mereka, Erick tidak yakin akan hal itu. Apalagi jika narasi yang dibangun tidak sesuai dengan fakta.
"Oh gak, gak. Saya gak yakin itu. Apalagi kalau sampai tadi kita sama-sama berkampanye merusak rakyat. Aduh, jangan. Dosa kita. Allah juga pasti kan mendengar," ucapnya.