Fadli Zon Tetapkan 514 Warisan Budaya Baru, Catat Rekor Nasional
- Kementerian Kebudayaan tetapkan 514 Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia tahun ini, total 2.213 WBTb dan 228 objek Cagar Budaya Peringkat Nasional.
- Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi fokus pada pengembangan kebudayaan berbasis data, riset, dan pelindungan yang terukur.
- Pemugaran situs budaya dilakukan berbasis riset ilmiah, memperkuat pengembangan situs strategis seperti Museum Majapahit, Istana Dalam Loka, hingga Gunung Padang.
Jakarta, IDN Times – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan komitmen kementeriannya sebagai institusi baru yang fokus menggerakkan sinergi lintas direktorat dan pemangku kepentingan dalam menjaga, mendata, dan mengamankan warisan budaya Indonesia.
Ia menilai kekayaan warisan budaya benda dan warisan budaya takbenda merupakan modal penting untuk meningkatkan produktivitas, karakter, dan daya saing bangsa.
“Saya berupaya menjadikan Kementerian Kebudayaan sebagai penopang utama bagi proses pengembangan kebudayaan yang dijalankan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat,” ujar Fadli Zon saat menerima penghargaan, Rabu (26/11/2025).
1. Tetapkan 514 warisan budaya takbenda baru
Kementerian Kebudayaan menetapkan 514 Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia pada tahun ini. Penetapan tersebut menambah daftar sebelumnya menjadi total 2.213 WBTbI.
Selain itu, terdapat 50 objek Cagar Budaya Peringkat Nasional yang ditetapkan tahun ini, sehingga jumlah totalnya mencapai 228 objek.
Fadli Zon menegaskan, capaian tersebut merupakan yang tertinggi sejak program penetapan dimulai pada 2013.
"Total capaian ini menjadi yang tertinggi sejak 2013, menunjukkan komitmen kuat dalam melindungi pengetahuan, tradisi, dan ekspresi budaya yang hidup di masyarakat," ujarnya.
2. Perkuat fondasi ekosistem kebudayaan nasional
Fadli menjelaskan, Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi mampu menegaskan perannya sebagai penjaga fondasi ekosistem kebudayaan nasional. Kebijakan pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan kini berbasis data, riset, dan pelindungan yang terukur.
Program pewarisan nilai budaya juga terus diperluas, mulai dari Belajar Bersama Maestro hingga Gerakan Seniman Masuk Sekolah, yang melibatkan lebih dari 500 seniman dan budayawan di berbagai daerah.
"Pewarisan pengetahuan dan nilai-nilai luhur warisan budaya dilakukan agar warisan budaya tetap hidup dan menjadi jati diri bangsa," ucapnya.
3. Pemugaran situs berbasis rriset
Pemugaran dan revitalisasi situs budaya kini dilakukan berbasis riset ilmiah. Direktorat Pelindungan Cagar Budaya terus mendorong pemugaran yang berdampak pada aktivasi kembali ekosistem budaya di daerah.
“Direktorat Pelindungan Cagar Budaya, Kementerian Kebudayaan terus berupaya pemugaran, rehabilitasi, dan revitalisasi yang berbasis riset, dan menggerakkan kembali ekosistem kebudayaan di berbagai daerah,” beber Fadli Zon.
4. Kembangkan situs budaya untuk hidupkan sejarah dan ekonomi lokal
Kementerian Kebudayaan juga memperkuat pengembangan situs-situs strategis seperti Museum Majapahit, Istana Dalam Loka, hingga Gunung Padang.
Program ini diharapkan mampu menghidupkan sejarah, menggerakkan partisipasi masyarakat, dan membuka peluang ekonomi lokal.
"Penguatan karakter bangsa yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur budaya bangsa perlu dijadikan haluan dalam pembangunan nasional dengan menempatkan masyarakat sebagai pemilik dan pelaku kebudayaan," ucapnya.
