Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Foto Anies Baca Buku How Democracies Die Seharian Masih Trending

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Twitter.com/AniesBaswedan)

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menjadi perbincangan warganet. Kali ini, ia dibicarakan karena mengunggah foto sedang berpose santai sambil membaca buku "How Democracies Die".

"Selamat pagi semua. Selamat menikmati Minggu pagi," tulis Anies dalam akun Twitter pribadinya, Minggu (22/11/2020).

Foto Anies tersebut menjadi populer di media sosial dan menuai pro kontra lantaran warganet menyoroti muatan buku yang dibaca Anies.

1. Postingan Anies tuai sindiran

Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menunjukkan penghargaan dari KPK (www.instagram.com/@aniesbaswedan)

Sejak Minggu pagi hingga sore, "How Democracies Die" masih menempati jajaran trending topic Twitter. Sejumlah warganet me-reply unggahan Anies dengan menambahkan komentar dengan pedas. Salah satu di antara warganet itu ada Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya. Ia menilai Anies sebaiknya fokus mengurus Ibu Kota.

"Pakgub lagi belajar cara membuat demokrasi mati? Mending urusin pengerukan sungai pak, mulai hujan mulu," kata Yunarto melalui Twitternya, @yunartowijaya.

Tanggapan populer lainnya, diutarakan sutradara Timo Tjahjanto. Melalui Twitter @Timobros, ia mengatakan demokrasi mati ketika sebuah wilayah tak bisa memisahkan agama dan pemerintahan.

"Pak Anies, sejarah menunjukan Demokrasi mati ketika sebuah daerah/negara tidak bisa memisahkan agama dan pemerintahan," cuit Timo.

2. Dua akun medsos Anies banjir komentar warganet

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Tak hanya dua akun terverifikasi tersebut, banyak cuitan warganet lain yang bernada sindiran pada Anies di akun Twitternya. Bahkan ada pula sejumlah twit yang menghubung-hubungkan tema buku tersebut dengan Pilkada DKI Jakarta 2017. Tak pelak, sejumlah twit lainnya yang pro pada Anies, mulai menyeret-nyeret istilah "cebong" untuk mengomentari cuitan-cuitan pedas yang ramai.

Namun, tidak semua cuitan diwarnai pro-kontra. Ada pula unggahan warganet yang berisi sindiran bahkan terkesan seperti guyon. Seperti cuitan akun Petani Sampah ini. "Anies Baswedan bacaannya How Democracies Die Sementara ane bacaannya Kiat Sukses Ternak Lele," cuit @aldhiraaa.

Total ada 2,2 ribu komentar terhadap unggahan foto di akun @aniesbaswedan itu. Selain itu, unggahan Anies itu juga di-retweet sebanyak 3,3 ribu. Bukan hanya di Twitter, di Facebook, unggahan Anies juga banjir komentar. Ada 8,3 ribu komentar baik pro maupun kontra. Selain itu, unggahan foto Anies bersarung itu pun dibagikan sebanyak 2,7 ribu kali oleh warganet di Facebook.

Selain komentar pedas dan lucu, ada pula komentar yang positif terhadap Anies. Seperti yang disampaikan seorang pengguna Facebook bernama Indra Bangsawan. Dia menyebut Anies merupakan sosok cerdas. Menurutnya, mantan rektor itu sedang menujukkan sesuatu dengan cara mengunggah foto.

"Ini sebuah pesan tersirat buat pemerintah pusat saat ini. Sehat selalu Pak Anies, Anda adalah negarawan besar masa depan bangsa ini," jelasnya melalui kolom komentar.

3. Buku How Democracies Die karya Levitsky dan Ziblatt

PenguinRandomHouse.com

Mengutip situs Google Books, buku karangan dua profesor asal Harvard Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt ini berisi tulisan bagaimana demokrasi bisa mati atau mati karena kudeta. Menurut buku tersebut, kematian demokrasi tak bisa disadari ketika terjadi selangkah demi selangkah.

Langkah-langkah yang menuntun pada kematian demokrasi mulai dari terpilihnya pemimpin otoriter, penyalahgunaan kekuasaan pemerintah, dan penindasan total atas oposisi. Steven dan Daniel mengungkapkan bahwa ketiga hal itu sedang terjadi di seluruh dunia dan harus dihentikan.

Dalam buku tersebut, keduanya juga menyajikan pemahaman mendalam mengenai mengapa dan bagaimana demokrasi mati dari riset bertahun-tahun. Meski begitu, menurut mereka demokrasi masih bisa dilindungi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us