Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[FOTO] Porak-Poranda, Begini Penampakan Pasca-Tsunami di Pandeglang

Oji Paoji/WWF Indonesia

Jakarta, IDN Times - Tsunami yang menerjang wilayah pesisir barat Provinsi Banten dan Lampung Selatan pada Minggu (23/12) pukul 01.30 WIB, menewaskan 168 orang meninggal dan lebih dari 500 lainnya luka-luka, serta beberapa dinyatakan masih hilang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dua faktor alam penyebab tsunami adalah karena longsoran di bawah laut akibat aktivitas erupsi Gunung Krakatau dan naiknya gelombang karena bulan purnama.

Sementara, proses evakuasi korban hingga kini masih terus berlangsung. Karena itu, kemungkinan korban akan terus bertambah di lokasi terjadinya tsunami yakni Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan.

Berikut penampakan foto hasil jepretan Oji Paoji dari WWF Indonesia, yang diunggah melalui akun Facebook Nina Isabelita, Minggu (23/12).

"Info terkini (27/12) kondisi terdampak bencana di Kec Sumur, Pandeglang yang merupakan area penyangga Taman Nasional Ujung Kulon," tulis perempuan yang akrab disapa Kinoy itu yang juga pernah bekerja di WWF Indonesia, melalui akun Facebooknya.

1. Kapal-kapal nelayan terseret hingga ke daratan

Oji Paoji/WWF Indonesia

2. Petugas masih mengevakuasi korban

Oji Paoji/WWF Indonesia

3. Warga turut mengevakuasi korban

Oji Paoji/WWF Indonesia

4. Rumah dan bangunan rata dengan tanah

Oji Paoji/WWF Indonesia

5. Sebagian rumah dan bangunan masih ada berdiri

Oji Paoji/WWF Indonesia

6. Kapal nelayan hingga kasur masih berserakan di depan rumah warga

Oji Paoji/WWF Indonesia

7. Kendaraan roda empat ikut tersapu gelombang tsunami

Oji Paoji/WWF Indonesia

8. Sejumlah relawan turut mengevakuasi korban

Oji Paoji/WWF Indonesia

9. Masjid turut terdampak tsunami

Oji Paoji/WWF Indonesia

Semoga korban tsunami di Banten dan Lampung Selatan segera ditemukan, dan ulurkan bantuan untuk meringankan beban mereka, ya guys.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us