Gerakan #BanggaBuatanIndonesia Bantu UMKM Hadapi Masa Pandemik

Jakarta, IDN Times - Pandemik Corona yang saat ini melanda telah memengaruhi berbagai lapisan masyarakat, termasuk para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sebagai bentuk kepedulian bagi keberlangsungan hidup pelaku UMKM, Kamis (14/5) lalu Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) meluncurkan gerakan #BanggaBuatanIndonesia.
1. UMKM hadapi tantangan di masa pandemik ini

Di Indonesia sendiri, UMKM dikenal sebagai sektor yang ‘tahan banting’ ketika menghadapi krisis ekonomi. Kini nyatanya, sektor UMKM juga tidak bisa menghindar dari dampak ekonomi akibat pandemi ini. Hal ini semakin dipersulit dengan pola konsumen yang masih merasa lebih berkelas ketika menggunakan produk berlabel luar negeri.
Padahal, dengan menggunakan produk buatan Indonesia masyarakat telah membantu untuk ikut membangun Indonesia. “Satu-satunya cara agar bisa bertahan sebagai bangsa yang bermartabat adalah membeli produk buatan Indonesia dengan rasa bangga. Saatnya bilang, saya Indonesia, saya bangga buatan Indonesia,” jelas Ignatius Untung, Ketua Umum idEA.
2. Kolaborasi untuk dukung UMKM melalui gerakan #BanggaBuatanIndonesia

Gerakan #BanggaBuatanIndonesia bertujuan membantu pelaku UMKM untuk go digital dan memperluas jangkauannya pasarnya. Selain itu, platform yang tergabung dalam idEA, seperti Tokopedia, Shopee, Blibli, Bukalapak, Lazada, Gojek, dan Grab juga berkomitmen menyediakan pelatihan bagi UMKM dalam memulai usahanya secara online. Yang tidak kalah penting, gerakan ini juga diharapkan bisa mendorong konsumen Indonesia untuk lebih bangga menggunakan produk buatan dalam negeri.
3. Mendapat dukungan dari pemerintah Indonesia

Dalam peluncuran gerakan #BanggaBuatanIndonesia, Presiden Joko Widodo beserta jajaran kementeriannya turut memberikan dukungannya. Salah satunya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengharapkan adanya pendampingan bagi para UMKM.
“Kami mendukung Gerakan #BanggaBuatanIndonesia ini, karena memungkinkan UMKM mendapatkan pelatihan online tentang bagaimana mengembangkan usaha mereka. Pelatihan tersebut bukan hanya untuk menjawab permasalahan saat ini, tetapi juga menjadi persiapan masa depan. Namun, masih tetap diperlukan ketekunan dan konsistensi dari UMKM untuk meningkatkan penjualannya,” jelas Menko Airlangga.
4. Momen yang tepat mengajak UMKM masuk ke jalur digital

Meski sedang menghadapi situasi sulit akibat pandemik ini, Untung meyakini bahwa adanya teknologi digital dapat membantu pelaku UMKM untuk tetap mengembangkan usahanya. Bahkan dirinya menilai ini menjadi momen yang tepat bagi pelaku UMKM untuk masuk ke jalur digital. Hal ini tentu tidak terlepas dari komitmen para platform yang bernaung di bawah idEA untuk terlibat memaksimalkan potensi sektor mikro Indonesia.