Gerindra Lirik Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta 2024

- Anies Baswedan memuncaki survei elektabilitas di Jakarta dengan 29,8% dan dipilih oleh 39% responden sebagai calon yang berpotensi menang pada Pilkada DKI Jakarta 2024.
- Partai Gerindra masih tarik-menarik terhadap nama Ridwan Kamil, sementara Prabowo Subianto intens bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas strategi Pilkada 2024.
- Survei Litbang Kompas melibatkan 400 responden secara acak di DKI Jakarta, dengan tingkat kepercayaan sekitar 95% dan margin of error sekitar 4,9%.
Jakarta, IDN Times - Partai Gerindra belum memutuskan nama yang akan diusung untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024, yang akan digelar November mendatang. Adapun di internal Gerindra dan KIM sendiri masih terjadi tarik-menarik terhadap nama Ridwan Kamil apakah akan diusung di Jawa Barat atau Jakarta.
Terbaru, berdasarkan hasil jajak pendapat yang dikeluarkan oleh Litbang Kompas, elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta mencapai 8,5 persen. Sementara itu, nama Anies Baswedan masih unggul mencapai 29,8 persen dengan disusul Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebesar itu 20 persen.
Menanggapi hal ini, Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani tak menampik, pihaknya turut mempertimbangkan nama-nama yang terpotret berdasarkan hasil survei Litbang Kompas. Termasuk, nama Anies dan Ahok.
"Ada (jadi perhatian utama Gerindra)," kata Muzani saat ditemui di Ruang Pimpinan MPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/7/2024).
Kendati demikian, ia tak menyebutkan secara spesifik siapa nama yang dipertimbangkan dari hasil Litbang Kompas apakah Anies atau Ahok.
"Ya itu kan tadi dia nyebut, ada," ujar dia.
1. Prabowo kian intens temui Jokowi jelang Pilkada 2024

Lebih lanjut, Muzani Muzani, mengungkapkan Prabowo Subianto intens bertemu dengan Presiden Joko "Jokowi" Widodo menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
"Pak Prabowo dengan Pak Jokowi bukan hanya seminggu sekali, tapi seminggu bisa beberapa kali (bertemu)," kata Muzani.
Muzani juga tidak membantah kedua tokoh ini membahas bagaimana strategi untuk menghadapi Pilkada pada November 2024 mendatang. Selain mengenai Pilkada 2024, kata Muzani, Prabowo dan Jokowi turut membahas semua masalah baik yang berkembang di tingkat nasional maupun internasional.
"Semua persoalan yang berkembang di masyarakat, semua masalah di tingkat nasional dibicarakan bersama oleh Pak Prabowo dan Jokowi, termasuk beberapa perkembangan internasional juga dimonitor oleh kedua pemimpin itu," kata dia.
2. Anies puncaki hasil survei Litbang Kompas

Litbang Kompas merilis hasil survei elektabilitas sejumlah nama yang diisukan akan maju pada Pilkada DKI Jakarta 2024. Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan menempati urutan pertama, disusul mantan gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Adapun mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berada di urutan ketiga, disusul Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.Berikut hasil survei elektabilitas sejumlah nama di DKI Jakarta:
- Anies Baswedan: 29,8 persen
- Basuki Tjahaja Purnama: 20 persen
- Ridwan Kamil: 8,5 persen
- Erick Thohir: 2,3 persen
- Sri Mulyani: 1,3 persen
- Tri Rismaharini: 1 persen
- Heru Budi Hartono: 1 persen
- Kaesang Pangarep: 1 persen
- Andika Perkasa: 1 persen
- Lainnya: 4,3 persen
- Tidak tahu/tidak jawab: 30 persen.
3. Anies berpotensi dipilih lebih banyak

Dalam jajak pendapat itu, Litbang Kompas turut menanyakan kepada responden mengenai siapa yang berpotensi dipilih pada Pilkada DKI Jakarta 2024. Hasilnya, Anies Baswedan juga unggul.
- Anies Baswedan: 39 persen
- Basuki Tjahaja Purnama: 34,5 persen
- Ridwan Kamil: 24 persen
- Erick Thohir: 16 persen
- Sri Mulyani: 10,3 persen
- Kaesang Pangarep: 9,8 persen
- Andika Perkasa: 7,8 persen
- Tri Rismaharini: 6,5 persen
- Heru Budi Hartono: 2,8 persen.
Litbang Kompas melakukan survei pada 15-20 Juni 2024 dengan melibatkan 400 responden secara acak di DKI Jakarta. Metode yang digunakan yakni pencuplikan sistematis bertingkat.
Tingkat kepercayaan pada survei tersebut sekitar 95 persen, dan margin of error sekitar 4,9 persen. Survei tersebut sepenuhnya dibiayai PT Kompas Media Nusantara.