Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Guru Meninggal Usai Mengajar, BPJAMSOSTEK Serahkan Santunan

Jakarta, IDN Times - BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) menyerahkan santunan manfaat kepada ahli waris dari seorang guru bernama Dendy Julianto yang meninggal dunia usai mengajar.

Adapun santunan yang diberikan berupa Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua sebesar Rp307 juta, serta santunan Jaminan Pensiun berkala sebesar Rp4,7 juta per tahun.

Santunan diserahkan secara simbolis oleh Direktur Kepesertaan BPJAMSOSTEK Zainudin beserta Kepala BPS Labschool UNJ, Achmad Sofyan Hanif di gedung sekolah Labschool Rawamangun, Rabu (15/12/2021).

1. Mendiang merupakan peserta aktif BPJAMSOSTEK dari September 2015

asa relaksasi iuran BPJAMSOSTEK akan segera berakhir dan mulai iuran periode Februari seluruh peserta akan dikenakan iuran dan denda dengan tarif normal. (Dok. BPJAMSOSTEK)
asa relaksasi iuran BPJAMSOSTEK akan segera berakhir dan mulai iuran periode Februari seluruh peserta akan dikenakan iuran dan denda dengan tarif normal. (Dok. BPJAMSOSTEK)

Zainudin mengatakan, bahwa BPJAMSOSTEK turut berduka cita atas meninggalnya guru dari Yayasan Pembina Universitas Negeri Jakarta (Labschool) tersebut.

“Kami dari manajemen BPJAMSOSTEK turut berduka cita yang mendalam. Semoga amal ibadahnya diterima dan keluarga yang ditinggalkan diberikan keikhlasan dan kekuatan,” ujarnya. 

Diketahui, mendiang merupakan peserta aktif BPJAMSOSTEK dari September 2015 dan terdaftar di keseluruhan program Jamsostek yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP). Kepergiannya meninggalkan istri dan 3 orang anak.

“Kami BPJAMSOSTEK menghadirkan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi seluruh pekerja, siapa pun akan kita lindungi, ini merupakan bentuk negara hadir untuk setiap masyarakatnya,” jelas Zainudin.

2. Menyasar pekerja di sektor informal

default-image.png
Default Image IDN

Dirinya kemudian membagikan cerita mengharukan sesaat sebelum almarhum meninggal dunia. Ia mengatakan, guru tersebut dikenal sebagai seorang pengajar yang baik dan disayangi oleh murid-muridnya. Ia pun masih sempat untuk berpamitan melalui pesan yang dikirim kepada muridnya.

“Sukses selalu ya buat teman-teman semua kelas X MIPA 4, semoga teman-teman menjadi MIPA terbaik, goodbye, sampai ketemu kembali,” tiru Zainudin membacakan pesan terakhir yang dikirim oleh mendiang.

Usai memberikan santunan secara simbolis, ia mengatakan bahwa pihaknya akan berfokus memberikan sosialisasi serta edukasi kepada calon peserta dari sektor pekerja bukan penerima upah (BPU) atau biasa disebut pekerja informal untuk memahami serta mendaftarkan diri.

“Fokus ke depan adalah menyasar pekerja-pekerja di sektor informal yang belum terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan. Pekerja tersebut antara lain petani, pedagang, pekerja transportasi atau ojek online. Kami akan melakukan akselerasi agar perlindungan menyeluruh segera terwujud,” ujarnya.

3. Apresiasi dari pihak sekolah

Ilustrasi logo BPJamsostek. (Dok. BPJamsostek)
Ilustrasi logo BPJamsostek. (Dok. BPJamsostek)

Mewakili pihak sekolah, Achmad Sofyan Hanif, mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada BPJAMSOSTEK yang memberikan bantuan dan santunan kepada ahli waris dari salah satu guru terbaik di sekolah tempat dirinya mengabdi.

"Semoga santunan yang diberikan akan membantu keluarga melanjutkan perjuangan dan cita-cita mulia almarhum," katanya. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridho Fauzan
EditorRidho Fauzan
Follow Us