Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah yang Hidup Sederhana

- Prof. Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah, hidup sederhana dan tak memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi
- Haedar viral di media sosial karena terlihat naik kereta api tanpa rombongan, membawa oleh-oleh sendiri, dan tidak meminta bantuan orang lain
- Perilaku Haedar dianggap sebagai bentuk kesederhanaan yang patut diteladani oleh siapa pun
Jakarta, IDN Times - Prof. Haedar Nashir, begitulah sapaan akrabnya. Haedar merupakan Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Memimpin salah satu organisasi keagamaan Islam terbesar dan tertua di Indonesia, tak membuat Haedar besar kepala. Apalagi memanfaatkan jabatan untuk keperluan pribadi dan kelompok.
1. Pilih hidup sederhana

Pria kelahiran 1958 itu memilih hidup sederhana meski memimpin Muhammadiyah yang memiliki aset triliunan rupiah. Perilaku sederhana Haedar kini viral di media sosial.
Melalui akun Instagram @hasbiboys, memperlihatkan Haedar sedang bepergian menggunakan kereta api, tanpa rombongan yang bejibun.
“Prof Haedar.. ketua umum ormas Muhammadiyah.. naik kereta ya biasa aja, bawa oleh oleh ya dipakein kardus..,” tulis @hasbiboys.
2. Bawa kardus dan tas gendong sendiri

Selain itu, Haedar juga tampak membawa kardus oleh-oleh dan tas gendongnya sendiri. Menurut @hasbiboys, perilaku Haedar merupakan bentuk kesederhanaan yang bisa dicontoh oleh siapa saja.
Padahal, Haedar bisa saja meminta bawahannya ataupun kader Muhammadiyah untuk membawakan barang bawaannya. Tapi, hal itu urung dilakukan.
“seperti orang biasa aja. Sungguh sifat egaliter yang patut diteladani,” katanya.
3. Haedar Nashir jadi Ketua Umum PP Muhammadiyah sejak 2015

Diketahui, Haedar Nashir menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah sejak 2015. Haedar terpilih kembali pada Muktamar ke-48 PP Muhammadiyah di Solo, Jawa Tengah, pada 20 November 2022 untuk menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027.
Haedar juga diketahui menjabat sebagai Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Haedar mulai aktif di Muhammadiyah sejak 1983 dengan bergabung di Muhammadiyah Cabang Ngampilan, Yogyakarta.