Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hanura: Masyarakat Jangan Mau Ditipu Prabowo Style

Gibran unggah foto berpelukan dengan Prabowo di Kertanegara (instagram.com/gibran_rakabuming)

Jakarta, IDN Times - Partai Hanura meminta masyarakat tidak tertipu dengan 'Prabowo Style' yang sudah menyatakan kemenangan di Pemilu Presiden 2024. Sebab, Komisi Pemilihan Umum masih memproses penghitungan suara.

"Perlawan ini masih kita lakukan. Masyarakat jangan mau ditipu oleh Prabowo style," ujar Wakil Ketua Umum Partai Hanura Benny Rhamdani di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2024).

1. Prabowo disebut selalu selebrasi sebelum KPU umumkan hasil pilpres

Benny Rhamdani (bp2mi.go.id)

Benny menjelaskan, yang  dimaksud Prabowo Style adalah ketika Menteri Pertahanan itu selalu berselebrasi lebih dulu usai Pemilu Presiden meski KPU belum selesai mengitung suara. Hal ini dilakukan Prabowo dalam Pemilu 2014 dan Pemilu 2019.

"Dan 2024 Prabowo melakukan hal yang sama deklarasi yang itu persiapannya jauh sebelum pemcoblosan. Menyiapkan tempat Istora itu butuh 1 bulan loh, jadi bagaimana mungkin dia sudah mengetahui kemenangan padahal pencoblosan baru dilakukan tanggal 14 Februari," ujarnya.

2. TPN Ganjar-Mahfud siapkan tim khusus sikapi hasil pemilu

Ganjar dan Mahfud beri komentar soal hasil quick count. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Benny mengatakan, Tim Pemenanganan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud sudah menyiapkan perlawanan hasil pemilu dengan membentuk tim khusus. Tim ini dipimpin oleh advokat Todung Mulya Lubis dan Henry Yosodiningrat.

"Perlawanan ini kita akan lakukan tidak hanya hukum tetapi juga politik, karena ini harus dihadapi dengan double track perlawanan hukum dan politik," ujarnya.

3. Tim khusus itu bernama Pembela Demokrasi dan Keadilan Ganjar-Mahfud

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024). (IDN Times/Sonya Michaella).

Terpisah, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, tim khusus itu disebut sebagai Pembela Demokrasi dan Keadilan Ganjar-Mahfud. Mereka nantinya akan bekerja untuk menemukan bukti-bukti dugaan kecurangan pemilu yang dilakukan secara sistematis dan masif.

"Akibat campur tangan kekuasaan dan kami mendapat banyak laporan dari daerah-daerah yang nanti juga akan siap menjadi saksi dalam proses di Mahkamah Konstitusi," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us