Heru: Titik Banjir Jakarta Turun Drastis dalam Enam Jam

Jakarta, IDN Times - Hujan deras yang melanda DKI Jakarta dan sekitarnya pada Jumat, 22 Maret 2024 dini hari mengakibatkan kenaikan status siaga 3 (waspada) di pintu Air Pulogadung pada pukul 05.00 WIB dan Pos Angke Hulu pada pukul 07.00 WIB. Genangan air juga terjadi di beberapa wilayah DKI Jakarta.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), genangan mencakup 55 RT atau 0.18 persen dari total 30.772 RT di wilayah DKI Jakarta, serta 30 ruas jalan. Namun, pada Sabtu (23/3/2024) pukul 08.00 WIB, hanya sembilan RT yang masih mengalami genangan.
“Saya mengapresiasi kepada semua petugas yang telah bekerja keras sehingga dalam waktu enam jam sejumlah genangan sudah surut,” kata Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Sabtu.
1. Sudah berkurang pada Sabtu pagi

Grafik data BPBD menunjukkan jumlah RT terdampak yang tertinggi terjadi pada hari Jumat (22/3/2024), pukul 18:00 WIB dengan 39 RT terdampak. Namun, dalam waktu enam jam jumlah RT terdampak sudah berkurang sepertiganya yaitu tinggal 13 RT.
“Alhamdulillah berkat sinergi dari sejumlah Perangkat Daerah, titik genangan di Jakarta bisa berkurang drastis di Sabtu (23/3/2024) pagi ini,” ujarnya.
2. Pantauan data berkala dilakukan BPDB

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus memantau data secara berkala dan berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan untuk melakukan penyedotan genangan.
“Kami terus melakukan update data per jam, kemudian disampaikan ke sejumlah perangkat daerah lain untuk bisa segera dilakukan penanganan. Kami berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan untuk melakukan penyedotan genangan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Isnawa Adji.
3. Koordinasi dengan ambulans hingga PMI

Isnawa juga menjelaskan bahwa informasi terkini disampaikan kepada kecamatan dan kelurahan. Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dikerahkan untuk memastikan saluran air berfungsi optimal.
Isnawa juga memastikan bantuan telah diberikan kepada warga terdampak. Koordinasi dilakukan dengan berbagai stakeholder termasuk penanganan keadaan kedaruratan.
“Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial, Ambulans Gawat Darurat (AGD) Dinas Kesehatan, dan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk penanganan pengungsi,” katanya.