Gelombang Tsunami di Selat Sunda, Puluhan Orang Meninggal

Ratusan orang terluka, bangunan rusak berat akibat tsunami

Jakarta, IDN Times - Dampak dari tsunami yang menerjang pantai di sekitar Selat Sunda, khususnya di Kabupaten Pandenglang, Lampung Selatan dan Serang terus bertambah. Tsunami terjadi pada Sabtu (22/12) sekitar pukul 21.27 WIB.

"Faktor penyebab tsunami masih dilakukan penyelidikan oleh BMKG untuk mengetahui secara pasti," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

1. Diduga akibat erupsi Gunung Anak Krakatau

Gelombang Tsunami di Selat Sunda, Puluhan Orang MeninggalANTARA FOTO/Atet Dwi Pramadia

Sutopo menjelaskan, tsunami kemungkinan disebabkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang akibat bulan purnama. Dua kombinasi tersebut menyebabkan tsunami yang terjadi tiba-tiba yang menerjang pantai.

"BMKG masih berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk memastikan faktor penyebabnya," jelasnya.

2. Puluhan orang meninggal dan bangunan rusak

Gelombang Tsunami di Selat Sunda, Puluhan Orang Meninggal(Ribuan warga di sepanjang pesisir Barat Banten mulai Anyer, Carita, Labuan, Sumur hingga Tanjung Lesung diperintahkan aparat setempat untuk mengungsi ke tempat tinggi setelah BMKG merilis peringatan bahaya gelombang tinggi di Selat Sunda akibat pasang laut bulan purnama dan letusan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda) ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Sementara itu dampak tsunami menyebabkan korban jiwa dan kerusakan. Data sementara hingga Minggu (23/12) pukul 04.30 WIB tercatat 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka-luka, 2 orang hilang dan puluhan bangunan rusak.

"Data korban kemungkinan masih akan terus bertambah mengingat belum semua daerah terdampak di data," kata Sutopo.

Baca Juga: [BREAKING] Gelombang Air Pasang di Anyer Merobohkan Tembok Jalan

3. Daerah terdampak parah di permukiman dan wisata pantai

Dari 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka dan 2 orang hilang terdapat di 3 wilayah yaitu di Kabupaten Padenglang, Lampung Selatan dan Serang. Di Kabupaten Pandeglang daerah yang terdampak terdapat di Kecamatan Carita, Panimbang dan Sumur. Data sementara tercatat 14 orang meninggal dunia, 150 orang luka-luka, 43 rumah rusak berat, 9 unit hotel rusak berat dan puluhan kendaraan rusak.

"Daerah yang terdampak parah adalah permukiman dan wisata di Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang, dan Pantai Carita," kata Sutopo.

Kemudian, di Kabupaten Lampung Selatan terdapat 3 orang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka. Sedangkan di Kabupaten Serang terdapat 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka dan 2 orang hilang. Daerah yang terdampak di Kecamatan Cinangka.

4. Masyarakat diimbau tetap tenang

Gelombang Tsunami di Selat Sunda, Puluhan Orang MeninggalIDN Times/Margith Damanik

Penanganan darurat masih terus dilakukan oleh BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat. Bantuan logistik disalurkan. Sementara itu Jalan Raya penghubung Serang-Pandeglang putus akibat tsunami.

"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang menyesatkan. Update penanganan darurat akan terus disampaikan," kata Sutopo.

5. Dinyatakan tsunami

Gelombang Tsunami di Selat Sunda, Puluhan Orang MeninggalDok. IDN Times/Istimewa

BMKG semula menyatakan gelombang pasang kemudian meralatnya pada dini hari tadi bahwa yang terjadi adalah tsunami. Penyebabnya kombinasi dari longsor bawah laut akibat pengaruh aktivitas Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang.

"BMKG masih akan meneliti lebih jauh," kata Sutopo.

Baca Juga: Sutopo BNPB: Tak Ada Tsunami di Pantai Anyer dan Lampung Selatan 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya