Ini Kata Moeldoko soal Taliban yang Telah Menguasai Afghanistan

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pemerintah menolak keras tindakan terorisme dan radikalisme. Hal itu disampaikan Moeldoko menanggapi isu Taliban yang telah menguasai Afghanistan.
"Sikap dasar pemerintah sangat clear terhadap tindakan-tindakan terorisme, tindakan-tindakan radikalisme, itu pemerintah sangat jelas," kata Moeldoko dalam keterangan persnya di Kantor Staf Presiden, Rabu (18/8/2021).
1. Menlu akan sampaikan sikap pemerintah Indonesia

Menyoal sikap resmi pemerintah Indonesia perihal Taliban yang telah menguasai Afghanistan, Moeldoko enggan berkomentar lebih jauh. Ia mengatakan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi yang akan menyampaikannya.
"Saya tidak mau mendahului bidang tugasnya Menlu. Saya mohon ditanyakan ke Menlu," ujar Moeldoko.
2. Jokowi sebut pemerintah tidak akan berkompromi dengan terorisme

Sebelumnya, di beberapa kesempatan, Presiden Jokowi sempat menyatakan bahwa pemerintah tidak akan berkompromi dengan terorisme. Sebab menurutnya, terorisme tindakan yang terlahir dari paham yang salah.
"Kita dikejutkan oleh tindakan kekerasan yaitu terorisme. Tindakan yang lahir dari cara pandang yang keliru, dari paham yang salah, yang jelas-jelas bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama, jelas-jelas kejahatan besar kepada kemanusiaan yang mengancam kerukunan kita dalam berbangsa dan bernegara," kata Jokowi seperti yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (8/4/2021).
Maka dari itu, Jokowi mengatakan pemerintah terus berkomitmen untuk selalu menghidupkan moderasi beragama dalam kehidupan masyarakat. Dia mengatakan toleransi merupakan bagian yang sangat penting dalam beragama.
"Eksklusivitas dan ketertutupan jelas tidak sesuai dengan Bhineka Tunggal Ika, dalam hal ini sikap pemerintah tegas tidak akan berkompromi terhadap tindakan intoleransi yang merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara," ucap Jokowi.
3. Afghanistan telah dikuasai oleh Taliban

Seperti diketahui, Taliban kini telah menguasai seluruh ibu kota provinsi dan hampir seluruh kota besar di Afghanistan. Terakhir, Taliban berhasil menduduki Kota Jalalabad yang berlokasi di Timur Afghanistan, Sabtu (14/8/2021).
Dilansir dari France24, Sabtu, dengan jatuhnya Jalalabad, Kabul menjadi kota terakhir di bawah kendali pemerintah, sementara Taliban sudah memasuki pinggiran kotanya. Kejatuhan Kabul ke tangan Taliban diprediksi banyak pihak sejak pasukan Amerika Serikat memilih angkat kaki dari Afghanistan.
Terkait kekuasaannya di Afghanistan tersebut, Taliban berjanji akan membangun pemerintahan yang inklusif, melindungi hak-hak perempuan sesuai interpretasi syariah, dan mencegah Afghanistan menjadi sarang terorisme. Pernyataan itu disampaikan pada Selasa (17/8/2021), yang sekaligus menjadi penampilan publik pertama Taliban sejak merebut Kabul pada Minggu (15/8/2021).
"Kami meyakinkan masyarakat internasional, terutama Amerika Serikat (AS) dan negara-negara tetangga, bahwa Afghanistan tidak akan digunakan untuk melawan mereka. Setelah berkonsultasi, kami akan membentuk pemerintahan Islam yang inklusif dan kuat,” kata Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahed dikutip dari Bloomberg.
Pernyataan itu ditujukan kepada pihak-pihak yang menaruh kekhawatiran terhadap kepemimpinan Taliban. Sejak merebut kekuasaan, beredar spekulasi bahwa Taliban akan membatasi ruang gerak perempuan hingga menjadi sponsor utama bagi kebangkitan kelompok teroris termasuk Al-Qaida.