Ini Penyebab Selalu Ada Antrean Panjang di SPBU Mimika

Timika, IDN Times - Akhirnya terjawab sudah penyebab terjadinya antrean panjang kendaraan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Mimika, Papua Tengah, sejak beberapa bulan terakhir.
Setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika menggelar pertemuan dengan Pertamina dan tim terpadu, baru diketahui penyebab antrean panjang di sejumlah SPBU, lantaran ingin mendapatkan BBM subsidi.
1. Tidak ada kelangkaan BBM di Mimika

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Mimika, Johannes Rettob, menjelaskan pemerintah telah melakukan pertemuan dengan tim terpadu dan Pertamina, terkait antrean panjang di sejumlah SPBU.
Dari basil pertemuan disimpulkan bahwa selama ini tidak ada kelangkaan BBM, karena stok yang didatangkan disesuaikan kebutuhan di Timika.
"Kami sudah lakukan pertemuan dengan tim terpadu dan Pertamina terkait dengan antrean panjang yang ada di sejumlah SPBU di Mimika. Yang pertama sudah kami simpulkan bahwa ternyata stok BBM dengan jumlah kendaraan yang ada di sini (Timika), sudah termasuk motor-motor yang ada di pantai, ternyata stoknya cukup. Artinya kelangkaan BBM itu tidak ada," kata Johannes saat ditemui usai membuka kegiatan di salah satu hotel di Mimika, Papua Tengah, Jumat (25/11/2022).
2. Pemda akan tertibkan pelat kendaraan antre tidak sesuai tempatnya

Terjadi antrean panjang di sejumlah SPBU lantaran masyarakat ingin mendapatkan BBM subsidi, yang harganya lebih murah ketimbang BBM industri pasca-kenaikan harga BBM awal September lalu.
Untuk itu, dalam waktu dekat tim terpadu yang dibentuk akan menertibkan kendaraan di 5 SPBU Mimika yang melayani BBM subsidi, yakni SPBU Kilometer 8, SPBU Nawaripi, SPBU Hasanuddin, SPBU SP2, dan SPBU SP3.
"Setelah pertemuan, maka kesimpulan itu kami dalam beberapa hari ke depan akan melakukan sweeping kendaraan berdasarkan Undang-Undang Lalu Lintas. Artinya ada kendaraan yang bisa mengisi di subsidi ya di-subsidi yang tidak harus mengantre yang non-subsidi," ujar Johannes.
3. Pemda anjurkan gunakan Qriscode antisipasi pengisian dobol

Dalam melakukan penertiban nanti, ada beberapa hal yang menjadi sasaran penertiban, mulai dari menertibkan kendaraan pelat luar Timika atau Papua, dan juga pelat merah dan TNI Polri, untuk pengisian BBM menggunakan Qriscode atau Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
Pemerintah juga telah mengantongi sejumlah kendaraan yang mengantre BBM dalam sehari bisa lebih dari beberapa SPBU, saat melakukan penertiban tim terpadu juga akan mengecek tangki BBM kendaraan, karena diindikasikan ada penggunaan tangki modifikasi.
"Kendaraan pelat merah dan juga TNI Polri tidak bisa mengantri begitu juga kalau ada sopirnya mengganti gunakan plat dinas, kami akan tidak tegas. Selain itu dari data digital kami juga sudah mendapat sejumlah kendaraan yang mengisi BBM sehari 8 kali, jadi ke depan kami akan tindak dan mempertanyakan kenapa sampai mereka bisa isi sampai 8 kali di dalam sehari," tegas Plt Bupati Mimika.