Jadi Kepala BNPT, Rycko Beberkan 3 Strategi Berantas Terorisme

Jakarta, IDN Times - Komjen Rycko Amelza Dahniel resmi menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Usai dilantik Presiden Joko "Jokowi" Widodo, Rycko membeberkan tiga strategi memberantas terorisme di Indonesia.
"Strategi yang pertama adalah mempersiapkan kesiapsiagaan nasional," ujar Rycko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/4/2023).
1. Melaksanakan deradikalisasi menjadi salah satu upaya

Kemudian yang kedua, kata Rycko, akan melakukan kontraradikalisasi dan ketiga deradikalisasi. Ketiga strategi itu harus dijalankan dengan sinergi kementerian dan lembaga.
"Nah ini tentunya akan mensinergikan daripada seluruh kekuatan instansi pemerintah yang di bawah pemerintahan Bapa Presiden, kita akan melakukan kerja sama baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Utamanya dengan melakukan upaya-upaya pencegahan, pencegahan dengan menggunakan sentuhan dari hati, hingga pencegahan yang lebih mengedepankan upaya-upaya2 dalam bidang edukasi, pendidikan, dan kesejahteraan," ucap dia.
2. Penegakan hukum masih terus dilakukan

Meski demikian, kata Rycko, penegakan terhadap pelaku teror juga kerap dilaksanakan untuk memberantas terorisme.
"Penegakan hukum akan ditempatkan sebagai ultimum remedium, pilihan terakhir dalam melakukan upaya penanggulangan terhadap ideologi dalam terorisme, di mana ideologi ini berkembang dari intoleran, berkembang lagi ke atas menjadi ideologi radikal, dan akhirnya menjadi penggunaan ancaman kekerasan yang disebut dengan ideologi teroris seperti itu," kata dia.
3. Jokowi tekankan optimalisasi kegiatan deradikalisasi

Lebih lanjut, Rycko menerangkan, Jokowi menekankan kepadanya untuk mengoptimalisasi kegiatan deradikalisasi, khususnya kepada masyarakat yang sudah terpapar ideologi radikal.
"Kita tentunya akan melakukan berbagai upaya, pendekatan secara preventif, secara persuasif, tentunya dengan mengedepankan upaya-upaya pencegahan," imbuhnya.