Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jakarta Posisi Pertama Kota Paling Berpolusi di Dunia Pagi Ini

ilustrasi polusi udara (freepik.com/jcomp)
ilustrasi polusi udara (freepik.com/jcomp)

Jakarta, IDN Times - Jakarta berada di posisi pertama kota besar paling berpolusi di dunia pada Sabtu (9/8/2025) pagi. Hal ini berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir terpantau pada pukul 05.50 WIB.

Melansir ANTARA, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada pada angka 168 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2,5 dan nilai konsentrasi 80 mikrogram per meter kubik.

Angka tersebut menunjukkan tingkat kualitas udara di ibu kota berada dalam kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif, yakni dapat merugikan manusia maupun kelompok hewan yang sensitif serta dapat menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

Pada kategori sedang, kualitas udara tidak berpengaruh terhadap kesehatan manusia maupun hewan, tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.

Kemudian kategori baik, yakni tingkat kualitas udara tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia maupun hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.

Selanjutnya, kategori sangat tidak sehat, yakni dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, kategori berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat menimbulkan dampak kesehatan yang serius terhadap seluruh populasi.

Kota dengan kualitas udara terburuk urutan kedua, yaitu Kinshasa, Kongo-Kinshasa dengan angka 166, urutan ketiga Kampala, Uganda pada angka 137, urutan keempat Manama, Bahrain dengan angka 132, dan urutan kelima Kota Batam, Indonesia pada angka 124.

Terkait kondisi udara tersebut, masyarakat diimbau agar menghindari aktivitas di luar ruangan. Namun jika harus berada di luar ruangan, gunakanlah masker, kemudian tutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menyebutkan saat ini terdapat 111 Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) di Jakarta.

Data dari SPKU tersebut dapat diakses masyarakat melalui laman resmi milik Pemprov DKI Jakarta yang dilengkapi fitur-fitur unggulan, seperti peta lokasi SPKU secara geospasial, pemeringkatan kualitas udara dari yang terbaik hingga terburuk, serta langkah-langkah yang perlu diambil saat kualitas udara memburuk.

"Saya mengimbau warga Jakarta untuk mengakses platform resmi karena fitur-fitur yang tersedia sudah terstandarisasi, lengkap, dan mudah dipahami. Dengan data yang valid dan akurat, platform ini bisa menjadi panduan utama masyarakat dalam mengambil keputusan saat beraktivitas di luar ruangan," kata Asep di Jakarta, Senin, 21 Juli 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us