Jokowi Agresif Serang Prabowo, Agum: Mungkin Hilang Kesabaran
Jakarta, IDN Times - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo (Wantimpres) Agum Gumelar menilai, calon presiden nomor urut 01 mulai kehilangan kesabaran sehingga mengeluarkan pernyataan bernada menyerang akhir-akhir ini.
“Ya mungkin ada seseorang juga. Mungkin ada orang kehilangan kesabaran juga, mungkin ya,” kata Agum usai acara Deklarasi Bravo Cijantung for JOKOWI-AMIN di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (5/2).
1. Agum minta pendukung Jokowi tetap objektif

Agum tidak mengatakan banyak hal tentang pernyataan ofensif Jokowi. Ia meminta pendukung Jokowi tetap objektif akan kinerja Jokowi dalam 4 tahun terakhir ini.
“Apa yang dilakukan, bagaimana membangun negeri ini menuju kepada tujuan nasional kita,” ujarnya.
2. Fokus infrastruktur untuk mengejar ketertinggalan negara lain

Lebih lanjut mantan Menteri Koordinator Politik, Sosial dan Keamanan Kabinet Persatuan Nasional mengatakan, fokus kerja Jokowi pada bidang infrastruktur adalah untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain.
”Akibat infrastruktur yang tertinggal, di Indonesia banyak daerah dikenal daerah terpencil daerah terisolir, daerah yang surplus tetapi tidak bisa memasarkan hasilnya. Harga barang tidak seragam. Itu akibat infrastruktur yang terbelakang. Nah oleh karenanya Pak Jokowi presiden, pemerintah menekankan memprioritaskan infrastruktur pembangunan,” papar Agum.
3. Jokowi makin agresif dengan pernyataannya

Jokowi tampaknya sudah mulai agresif menyerang lawannya, calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. Hal itu terlihat dari pidato-pidatonya akhir-akhir ini yang cukup menyerang kubu Prabowo-Sandiaga.
Jokowi sendiri mengaku tak mau diam terus ketika 'diserang’ sejumlah isu oleh kubu lawan. Ia mengaku hanya sesekali ‘menyerang’ dengan menyampaikan pernyataan yang apa adanya.
4. Tanggapan kubu oposisi terhadap pernyataan ofensif Jokowi

Dalam kesempatan terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut wajar Calon Presiden Petahana Joko ‘Jokowi’ Widodo belakangan mulai menyerang kubu Prabowo-Sandi. Jokowi bahkan menyatakan dirinya tak mau diam saja saat diserang kubu lawan.
“Biasanya orang nyerang itu sudah kepepet, jadi kita senang sekali, terus saja menyerang, karena kalau petahana menyerang itu sudah benar-benar kepepet. Itu tandanya Prabowo-Sandiaga sudah benar-benar mau menang,” kata Fadli setelah dialog bersama Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Jakarta, Senin (4/2).