Jokowi Pamer Tekan Karhutla dan Indonesia Siaga Bencana di GPDRR

Jakarta, IDN Times — Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengklaim telah berhasil menekan angka kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan pamer Indonesia siaga bencana dalam pembukaan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 di Bali, Rabu, (25/5/2022).
Dalam acara pembukaan GPDRR itu, Jokowi menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara rawan bencana. Oleh karena itu, Indonesia menjadi negara yang siap siaga dengan situasi kebencanaan.
“Yang mulia para delegasi yang kami hormati, dengan tantangan kebencanaan yang berat dan bisa terjadi setiap saat, masyarakat dan pemerintah Indonesia harus siaga dan sigap menghadapi bencana, membangun sistem peringatan dini multi bencana serta perwujudan masyarakat yang sadar dan tangguh akan bencana,” kata Jokowi dalam acara tersebut.
1. Jokowi tawarkan konsep tangani bencana

Jokowi kemudian menawarkan konsep resiliensi berkelanjutan sebagai solusi untuk menjawab tantangan risiko menhadapi bencana. Konsep ini disebut Jokowi telah diterapkan di Indonesia untuk menangani situasi kebencanaan.
“Dalam GPDRR kali ini, pemerintah Indonesia menawarkan kepada dunia konsep resiliensi berkelanjutan sebagai solusi untuk menjawab tantangan risiko sistemik menghadapi semua bentuk bencana, termasuk menghadapi pandemik dan sekaligus mendukung implementasi pembangunan berkelanjutan,” ajak Jokowi.
2. Jokowi pamer berhasil tekan Karhutla

Jokowi mengaku berhasil menekan angka karhutla di Indonesia. Dia mengklaim telah melakukan berbagai upaya untuk menekan karhutla dan berhasil merestorasi lahan gambut seluas 3,4 juta hektar.
“Dengan berbagai upaya, kebakaran hutan dan lahan bisa ditekan seminimal mungkin dan tahun 2021 Indonesia telah berhasil merestorasi gambut merestorasi lahan gambut seluas 3,4 juta hektar. Menjaga dan merevitalisasi hutan mangrove yang luasnya lebih dari 20 persen total area mangrove dunia sekitar 3,3 juta hektar,” kata Jokowi.
“Indonesia juga berhasil menurunkan kebakaran hutan dari 2,6 juta hektar, hanya menjadi 358 ribu hektar di tahun 2021,” sambung dia.
2. Jokowi bahas gas-rem penanganan pandemik COVID-19

Setelah membahas Karhutla, Jokowi juga membahas kebijakan pemerintah dalam menangani pandemik COVID-19. Dia menjelaskan upaya gas-rem untuk menjaga keseimbangan sisi kesehatan dan ekonomi.
“Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan dinamis sesuai situasi terkini. Menjalankan kebijakan gas dan rem untuk menjaga keseimbangan sisi kesehatan dan ekonomi, dan terbukti telah memberikan dampak yang baik,” ujar dia.