Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jokowi Undang Tiga Bakal Capres Makan, Kaesang: Biar Jadi Ajang Curhat

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep. (www.instagram.com/@kaesangp)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep angkat bicara soal Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang mengajak makan bersama tiga bakal capres pada Senin (30/11/2023).

Menurutnya, sikap sang ayah yang mengumpulkan Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan itu adalah hal yang positif. Ia menilai, ketiga bakal capres jarang bisa bertemu sehingga dalam pertemuan itu mereka bisa saling curhat soal isu pemilu. 

"Saya kira itu adalah hal yang baik untuk bisa mengundang semua capres yang akan bertanding Pemilu 2024 dan diajak makan siang. Kan Pak Prabowo, Pak Anies, dan Pak Ganjar jadi bisa saling ketemu," ujar Kaesang di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat pada Selasa (31/10/2023). 

"Kemarin kan Pak Prabowo bilang, beliau-beliau ini jarang bisa ngumpul di satu tempat. Jadi, ya, saya rasa itu bisa jadi tempat buat mereka saling curhat. Biar Pemilu 2024 nanti menjadi pemilu damai," kata putra bungsu Jokowi itu. 

1. Jokowi kumpulkan tiga bacapres supaya pemilu tidak ada kampanye negatif

Bakal capres Anies Baswedan duduk di seberang Presiden Joko "Jokowi" Widodo saat makan siang pada 30 Oktober 2023. (Dokumentasi Biro Pers Istana)

Sementara, makan siang tiga bakal capres bersama Jokowi itu berlangsung pukul 12.30 hingga pukul 14.00 WIB. Melalui pertemuan itu, Jokowi ingin memberikan pesan bagi tiga bacapres. 

"Ya, saya mengajak untuk menjaga bersama-sama agar pemilu berjalan damai, tidak ada saling fitnah, tak ada kampanye negatif, tidak ada saling menjelekan atau merendahkan," ujar Jokowi pada Senin kemarin. 

Ia berharap para bacapres fokus pada program yang mereka buat dan hendak tawarkan ke calon pemilih. Alih-alih saling menjelekkan, kata Jokowi, rakyat lebih butuh sosialisasi mengenai gagasan dan program dari bakal capres. 

"Adu program dan adu gagasan, saya kira itu yang diinginkan oleh rakyat," katanya. 

2. Anies titipkan pesan agar Jokowi bersikap netral pada Pemilu 2024

Tiga bakal capres di pemilu 2024 ketika diajak makan siang oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada Senin, 30 Oktober 2023. (www.instagram.com/@aniesbaswedan)

Sementara, Bacapres Anies Baswedan menggunakan kesempatan makan siang tersebut untuk menyampaikan pesan dari sejumlah orang yang sayang terhadap Jokowi. Anies meminta Jokowi untuk tetap bersikap netral pada Pemilu 2024. Sebab, mantan Wali Kota Solo itu dinilai bakal sulit menjaga netralitas lantaran putra sulungnya ikut berlaga dan menjadi pendamping Prabowo. 

"Tadi kami sampaikan kepada beliau bahwa kami sering bertemu dengan banyak orang yang sayang pada Presiden dan mereka yang sayang ini menitipkan pesan untuk Bapak Presiden bisa menjaga netralitas," ujar Anies. 

Selain itu, Jokowi juga disarankan memerintahkan aparatur sipil negara, TNI, dan Polri untuk tetap netral pada Pemilu 2024.

"Tadi beliau sampaikan, beliau telah mengumpulkan para penjabat gubernur, bupati. Bahkan akan mengumpulkan TNI, polisi, dan semua aparat untuk netral. Kami melihat itu adalah pesan penting yang bisa membuat pilpres kita besok berjalan dengan aman, damai, karena seluruh unsur penyelenggara menunjukkan sikap yang netral dan profesional," tutur dia lagi. 

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, Jokowi merespons positif saran tersebut. 

3. Publik sulit percaya Jokowi akan netral di pemilu 2024

Presiden Joko "Jokowi" Widodo ketika bertemu dengan tiga bakal capres di Istana. (www.instagram.com/@aniesbaswedan)

Menanggapi hal itu, Analis Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menilai, publik tetap sulit mempercayai Jokowi bakal bersikap netral pada Pemilu 2024. Sebab, putra sulung Jokowi juga ikut bertanding. 

"Publik juga sudah tahu Pak Jokowi akan mendukung secara total Pak Prabowo karena di situ ada Gibran Rakabuming Raka. Gak bisa dibantah itu," ujar Adi kepada media di Jakarta, Selasa. 

Ia menambahkan, publik tidak bodoh. Meski Jokowi mengatakan mendukung ketiga bakal capres, tetapi publik tahu mantan Wali Kota Solo itu condong membela salah satu capres. 

"Publik gak percaya karena Jokowi dianggap sudah punya preferensi dan pilihan politik. Publik sudah tahu. Tapi, setidaknya di panggung depan, Pak Jokowi menunjukkan hangat dan guyub dengan semua bacapres, meskipun tak semua didukung oleh Pak Jokowi," tutur dia. 

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Deti Mega Purnamasari
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us