Jumlah Wisatawan Ancol Turun 10 Persen, DPRD DKI Minta Digratiskan

- Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta meminta PT. Pembangunan Jaya Ancol membuat strategi dan inovasi untuk menarik pengunjung, dengan usulan agar Pantai Ancol bisa diakses tanpa biaya.
- Sekretaris Komisi C juga mengimbau Ancol meningkatkan kualitas pelayanan serta perlu dorongan alokasi anggaran agar wisatawan dapat berkunjung ke Ancol tanpa biaya besar.
- Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol menyampaikan penurunan jumlah pengunjung disebabkan oleh ketidakpastian stabilitas ekonomi, pembangunan jalan tol, pengolahan air limbah, dan pembangunan jalur MRT.
Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Dimaz Raditya meminta PT. Pembangunan Jaya Ancol membuat strategi dan inovasi untuk menarik pengunjung. Sebab jumlah wisatawan yang masuk ke Ancol turun 10 persen pada 2024.
Ia mengusulkan agar Pantai Ancol bisa diakses tanpa perlu mengeluarkan biaya.
“Kami DPRD ingin Ancol kembali seperti dahulu. Mudah-mudahan ke depan orang masuk bebas saja. Sehingga Ancol yang kita cintai dan banggakan bisa hidup lagi,” ujar Dimaz dilansir laman DPRD, Minggu (27/10/2024).
1. Ancol dibandingkan dengan PIK

Ia berharap, di saat melemahnya perekonomian, Ancol dapat hadir memberikan hiburan kepada warga Jakarta dengan gratis mengakses pantai.
“Jangan kita kalah sama swasta, PIK itu sekarang gratis. Saya harapkan kita sebagai pemerintah jangan kalah sama swasta, sehingga kalau bisa bikin kajiannya,” ujar Dimaz.
2. Ancol diminta tingkatkan pelayanan

Sedangkan Sekretaris Komisi C Suhud Alynudin juga mengimbau Ancol meningkatkan kualitas pelayanan. Meski disadari ekonomi masih lemah.
Karena itu, perlu dorongan alokasi anggaran agar wisatawan dapat berkunjung ke Ancol tanpa mengeluarkan biaya besar.
“Yang lebih pokok dan yang lebih penting perlu didorong agar masyarakat dengan ekonomi yang lemah bisa datang ke Ancol, makanya perlu adanya inovasi dan peningkatan layanan,” jelas Suhud.
3. Sejumlah faktor penurunan wisatawan

Sementara itu, Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Winarto menyampaikan, penurunan jumlah pengunjung dikarenakan beberapa faktor. Yakni ketidakpastian stabilitas ekonomi, baik makro maupun mikro. Ini mempengaruhi daya beli masyarakat dan minat untuk berwisata.
Selain itu, pembangunan jalan tol, pengolahan air limbah dan pembangunan jalur MRT, juga berdampak pada wisatawan yang ingin ke Ancol.
“Kami pahami ini bagian dari dampak pembangunan dinamika yang kita harus sabar menunggu. Beruntung secara keuangan kita masih baik dan sehat. Kita masih untung masih ada keuntungannya memang skalanya sedikit karena pengunjungnya berkurang,” kata Winarto.
Untuk itu, ia menyatakan kesiapannya untuk mengupayakan penataan traffic dengan berkoordinasi bersama Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Termasuk juga meningkatkan kualitas pelayanan dari sisi Food and Beverage (FnB).