Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kasus COVID-19 di Singapura Menggila, Menkes Imbau Cepat Vaksinasi

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat memberikan sambutan, Selasa (5/12/2023)/Youtbe Kememkes
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat memberikan sambutan, Selasa (5/12/2023)/Youtbe Kememkes

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengimbau agar masyarakat yang belum melakukan vaksinasi COVID-19 atau waktu vaksinasi terakhir sudah lama agar segera melakukan vaksinasi COVID-19. Imbauan ini dilakukan terkait melonjaknya kasus COVID-19 di Singapura. 

"Saya imbau masyarakat yang belum divaksinasi, atau sudah lama vaksinasinya, mumpung sampai Desember ini kan masih gratis, ya itu dimanfaatkan saja," imbau Menkes di Jakarta Timur, Rabu ( 5/12/2023).

1. Tren rumah sakit tidak ada kenaikan

Ilustrasi ruang isolasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
Ilustrasi ruang isolasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Budi mengakui memang ada kenaikan kasus COVID-19, namun Menkes tidak membeberkan rincian kasus COVID-19. Budi menerangkan meski ada kenaikan kasus, tetapi tidak ada lonjakan jumlah pasien COVID-19 di rumah sakit.

"Kita melihat ada kenaikan, tapi untuk yang masuk RS kita tidak melihat (peningkatan), karena kan memang bagus (imunitasnya), kita masih ada vaksinasi, kalau itu divaksin, kita seharusnya bisa," imbuhnya.

2. Kemenkes Singapura imbau waspada

Ilustrasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Ilustrasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengimbau masyarakat untuk tetap waspada di tengah meningkatnya kasus COVID-19 lokal dan meningkatnya penyakit pernapasan di wilayah beriklim sedang.

Pada minggu 19–25 November, perkiraan jumlah infeksi lokal COVID-19 meningkat dua kali lipat menjadi 22.094 dari 10.726 pada minggu sebelumnya, kata MOH dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (2/12/2023).

Selain itu, dikatakan pula bahwa rata-rata kasus harian rawat inap dan unit perawatan intensif akibat COVID-19 tetap stabil.

3. Faktor kenaikan kasus COVID-19 di Singapura

Petugas kesehatan memakai alat pelindung diri (APD) saat melakukan uji usap pada pekerja konstruksi untuk uji antigen cepat di lokasi konstruksi, ditengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Ahmedabad, India, Rabu (9/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave)
Petugas kesehatan memakai alat pelindung diri (APD) saat melakukan uji usap pada pekerja konstruksi untuk uji antigen cepat di lokasi konstruksi, ditengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Ahmedabad, India, Rabu (9/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave)

Kenaikan kasus ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, termasuk musim perjalanan pada akhir tahun dan menurunnya kekebalan masyarakat.

“Saat ini, tidak ada indikasi bahwa subvarian utama lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar,” kata MOH mengutip The Strait Times.

Meskipun negara-negara di wilayah beriklim sedang mengalami peningkatan kasus penyakit pernapasan, tetapi MOH mengatakan bahwa secara keseluruhan kasus penyakit pernapasan di Singapura tetap stabil.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dini Suciatiningrum
Dwifantya Aquina
Dini Suciatiningrum
EditorDini Suciatiningrum
Follow Us