Kelakar Muhaimin Bahas Dualisme PPP: Urusan PPP, PKB Gak Ikut-ikut

- Kubu internal PPP terpecah, versi Mardiono dan Agus
- Muktamar PPP pemilihan ketum ricuh, kader adu jotos-lempar kursi
- Ada tiga nama kandidat kuat untuk jabatan Ketua Umum PSI
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imim menyinggung polemik dualisme kepemimpinan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Hal tersebut disampaikan Muhaimin saat berkelakar dalam pidato dalam Musyawarah Nasional (Munas) VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (28/9/2025).
Momen itu terjadi saat Muhaimin menyapa jajaran Menteri Hukum (Menkum), Supratman Andi Agtas dan Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Bahtiar.
Pria yang akrab dipanggil Cak Imin ini pun menyebut, PKB tidak terlibat dalam permasalahan yang saat ini terjadi di internal PPP.
“Para menteri kabinet merah putih yang hadir, Pak Menteri Hukum beserta seluruh para pejabat, Pak Dirjen, Dirjen yang hadir yang saya muliakan. Urusan PPP, PKB enggak ikut-ikut,” kelakar Muhaimin yang kemudian disambut tawa tamu undangan.
1. Kubu internal PPP terpecah, versi Mardiono dan Agus

Adapun Muktamar X PPP berjalan ricuh karena kader terpecah menjadi dua kubu. Kubu pertama menginginkan agar Muhamad Mardiono kembali terpilih sebagai ketua umum. Semetara kubu kedua mendukung Agus Suparmanto.
Pecahnya dualisme kepemimpinan ini berujung pada saling klaim. Kedua kubu sama-sama mengumumkan terpilih sebagai Ketua Umum PPP melalui jalur aklamasi.
2. Muktamar PPP pemilihan ketum ricuh, kader adu jotos-lempar kursi

Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) X berlangsung ricuh di Mercure Convention Center Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (27/9/2025) sore. Kader PPP terlibat perkelahian adu jotos hingga lempar kursi.
Momen itu terjadi saat Plt Ketum PPP, Muhamad Mardiono bersama sejumlah pengurus menggelar jumpa pers bersama awak media di depan ballroom acara. Tak lama setelah berbicara, sekelompok kader PPP yang lewat mengganggu dengan meneriaki Mardiono.
"Perubahan, perubahan!," kata mereka.
Sontak teriakan itu memancing kelompok kader lain yang merupakan pendukung Mardiono.
"Woi ganggu woi, woi berhentikan itu lagi konpers," timpal kelompok kader lainnya.
Kedua kelompok dari kader PPP itu kemudian terlibat ricuh. Satgas keamanan dari PPP berupaya melerai. Ada pula sejumlah kader PPP melantunkan shalawat yang diharapkan dapat meredakan suasana. Namun keributan tetap terjadi selama sekitar 10 menit.
Mereka saling menyalahkan satu sama lain lantaran perbedaan pandangan jelang pemilihan ketua umum PPP. Terlihat kader PPP sekaligus Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin berupaya memisah keributan yang terjadi.
Tak berselang lama, ajakan berdamai Gus Yasin itu mendapat respons positif dari kader. Keributan pun berangsur bubar. Terdengar pula suara seorang kader meneriakkan agar para kader berdamai, "kita saudara, kita satu partai".
Keributan sebenarnya sudah terjadi saat Mardiono menyampaikan pidato pembukaan Muktamar X PPP. Kader PPP terpecah jadi dua kelompok. Satu kelompok ingin Plt Ketum PPP, Muhamad Mardiono kembali menjadi ketum. Kelompok lainnya, mendesak agar adanya sosok ketua umum baru menggantikan Mardiono.
"Ketua baru, ketua baru, ketua baru," ucap sejumlah kader.
"Lanjutkan, lanjutkan, lanjutkan!," balas kader lain.
3. Ada tiga nama kandidat kuat

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PPP, Mohamad Arwani Thomafi memastian, pemilihan ketum PPP baru akan diselenggarakan pada hari kedua Muktamar.
Muktamar X selama tiga hari ke depan, mulai Sabtu, 27 September sampai Senin, 29 September 2025.
Terdapat tiga nama potensial yang akan memperebutkan jabatan Ketua Umum PSI. Juru Bicara PPP, Usman M Tokan menyebut, nama pertama ialah Muhammad Mardiono. Ia didukung 33 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP untuk kembali menjabat sebagai ketua umum.
Usman menyebut, karena kuatnya dukungan kepada Mardiono, bukan tidak mungkin ia terpilih melalui jalur aklamasi.
"Bapak Mardiono yang sudah siap karena didukung oleh 33 wilayah. Sehingga beliau berkesempatan bisa menang, bahkan mungkin bisa jadi aklamasi,” ujar Usman saat dihubungi.
Selanjutnya, nama kedua calon ketua umum (caketum) PPP ialah mantan Menteri Perdagangan (Mendag), Agus Suparmanto yang didukung mantan Ketua Umum PPP, Muhammad Romahurmuziy.
"Gus Rommy ini kan kita dengar berita dari mana-mana, beliau sempat ke Amran, lalu terakhir ke Agus Suparmanto. Jadi boleh dibilang beliau hari ini yang memotori dukungan,” ujar Usman.
Kemudian ketiga, ialah Husnan Bey Fananie yang juga mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Azerbaijan.