Kemdiktisaintek dan LPDP Kerja Sama, Riset Dapat Suntikan Dana Rp1,9 T

- Kemdiktisaintek dan LPDP bekerja sama perkuat ekosistem riset dan pendidikan tinggi
- Pendanaan Dana Abadi Perguruan Tinggi (DAPT) dan Dana Abadi Penelitian (DAPL) mencapai Rp929 Miliar dan hampir Rp1 Triliun
- Program ini merupakan investasi negara terhadap masa depan bangsa, bukan hanya soal pendanaan
Jakarta, IDN Times - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bekerja sama untuk perkuat ekosistem riset dan pendidikan tinggi. Dua pihak menandatangani dua naskah kerja sama program kolaborasi yang bersumber dari pendanaan Dana Abadi Perguruan Tinggi (DAPT) dan Dana Abadi Penelitian (DAPL).
"Dana negara harus digunakan secara efisien untuk pembangunan sains dan teknologi di seluruh perguruan tinggi dan pusat riset kita," kata Wakil Menteri Diktisaintek Stella Christie, dalam keterangannya dikutip Senin (19/5/2025).
1. Akselerasi program 'Kampus Berdampak'

Stella menekankan kerja sama ini akan memperkuat program-program prioritas nasional seperti ketahanan pangan, ketahanan energi, dan hilirisasi industri melalui skema pendanaan riset dan inovasi.
"Dengan pendanaan ini, kita bisa mengakselerasi program 'Kampus Berdampak' dan strategi grand call riset yang holistik demi membangun Indonesia ke depan," kata dia.
2. Dana Rp1,9T untuk riset dan penguatan kampus

Sementara, Kemdiktisaintek Togar M. Simatupang mengatakan dua PKS yang ditandatangani kali ini antara lain mencakup Dana Abadi Perguruan Tinggi (DAPT) dengan perundingan alokasi anggaran sebesar Rp929 Miliar untuk 14 program baru guna menguatkan ekosistem perguruan tinggi untuk meningkatkan peringkat kelas dunia, dan Dana Abadi Penelitian (DAPL) dengan total anggaran hampir mencapai Rp1 Triliun untuk mendukung riset universitas generasi 4.0.
"Ini langkah formal dan strategis dalam mendukung pencapaian Indonesia Maju. Kita merancang landasan kuat untuk peningkatan peringkat universitas serta lahirnya riset-riset unggulan di bidang prioritas nasional," kata dia.
3. Bukan hanya soal pendanaan tapi bentuk investasi negara

Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto mengatakan program ini bukan hanya soal pendanaan, tetapi bentuk investasi negara terhadap masa depan bangsa.
"Kami ingin memastikan dana abadi ini dibelanjakan secara tepat sasaran, dengan tata kelola terbaik dan berorientasi hasil. Kolaborasi dengan Kemdiktisaintek menjadi contoh sinergi strategis untuk mendukung transformasi pendidikan tinggi dan riset Indonesia," kata dia.