Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemenag Gelar Simposium Hari Santri, Harap Munculkan Gagasan Baru

Direktur Pendidikan Diniyah dan Ponok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Waryono Abdul Ghafur (dok. Kemenag)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Agama (Kemenag) menggelar simposium khazanah pemikiran santri dan kajian pesantren. Acara tersebut bagian dari rangkaian Hari Santri 2022 dengan tema 'Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan'.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Ponok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Waryono Abdul Ghafur, mengatakan, acara tersebut digelar bertujuan untuk konsensus pemikiran para praktisi, peneliti, pemerhati pesantren di Indonesia, meliputi santri/mahasantri alumnus pesantren hingga pegiat literasi Islam.

1. Materi terbaik akan dipresentasikan

IDN Times/Galih Persiana

Waryono menjelaskan, acara tersebut digelar pada 21-23 Agustus 2022 di Jakarta. Menurutnya, materi terbaik dari simposium ini akan dipresentasikan di hadapan audiens.

"Materi terbaik yang lulus seleksi itulah yang akan dipresentasikan dan didiskusikan di hadapan audiens," ujar Waryono alam keterangannya, Jumat (21/10/2022).

2. Ada sejumlah panelis dalam simposium hari santri

Dir PD Pontren Kemenag, Waryono (Dok. Kemenag)

Waryono menerangkan, ada sejumlah panelis yang hadir pada acara simposium Hari Santri. Selain itu, ada empat agenda utama yang akan disampaikan oleh para panelis.

Empat agenda itu yakni special pannels, parallel session, bedah buku, dan bedah tokoh. Pada paralel session, terdapat tujuh tema penting yang akan dikupas oleh pemakalah terpilih, antara lain, Sui Generis dalam Tradisi Pendidikan Pesantren; Pesantren dan Ketahanan Nasional: Pangan, Energi dan Kesehatan; Strategi dan Kontribusi Pesantren dalam Penguatan Moderasi Beragama; Pesantren Ramah Anak dan Disabilitas; Pesantren dan Lingkungan Hidup; Kemandirian Ekonomi Pesantren, serta Pesantren dan Tantangan Fikih Minoritas.

3. Dapat dijadikan sebagai momentum kebangkitan pesantren

Dirjen Pendis Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani. (youtube.com/Pendis Channel)

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, M. Ali Ramdhani, berharap acara tersebut dapat menjadi momentum kebangkitan pemikiran pesantren.

"Ini dapat dijadikan momentum kebangkitan pemikiran pesantren, yang selama ini telah berjuang mempertahankan khazanah keislaman dalam tradisi yang kuat," kata Ali.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us