Kemensos Salurkan Bantuan Darurat Kebakaran Kapuk Muara: Warga Minta Obat

- Kemensos segera turun ke lokasi kebakaran di Kapuk Muara setelah menerima laporan pukul 12.00 WIB, Jumat (6/6/2025). Mereka menyalurkan bantuan darurat berupa tenda pengungsian dari Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non Alam.
- Selain tenda, Kemensos memberikan bantuan logistik seperti pakaian dan selimut. Ke depan, mereka akan menyediakan layanan psikososial untuk membantu pemulihan mental para penyintas.
Jakarta, IDN Times - Kementerian Sosial (Kemensos) menurunkan bantuan darurat untuk korban bencana kebakaran yang terjadi di Kapuk Muara, Jakarta Utara.
Pekerja Sosial Kemensos, Khilwi Yuhanida, mengatakan, pihaknya langsung bergerak setelah menerima laporan pada pukul 12.00 siang.
“Kalau dari Kemensos, sudah. Kemarin kita turun. Kita dapat informasi sekitar jam 12 kejadian, menjelang sore kita dapat laporan,” ujar Khilwi saat ditemui di lokasi pengungsian yang berada di atas lahan PT DHI, Sabtu (7/6/2025).
Kemensos melalui tim Pelopor Perdamaian melakukan asesmen awal. Mereka menurunkan bantuan dari Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non Alam berupa tenda pengungsian.
“Itu yang kita turunkan, tenda-tenda untuk pengungsi supaya mereka bisa berteduh sementara yang lumayan layak,” kata dia.
1. Akan ada pemberian layanan psikososial

Selain tenda, bantuan logistik juga disalurkan meski asesmen belum selesai karena data masih dikumpulkan dan koordinasi dengan aparat setempat masih berjalan.
“Itu ada pakaian dewasa, pakaian anak, selimut dan ke depannya, kita ada layanan dukungan psikososial. Supaya suasana lebih mengalihkan dari bencana yang mereka hadapi ini,” kata dia.
2. Korban meminta obat batuk hingga minyak penghangat tubuh

Terkait kebutuhan mendesak dalam 24 jam terakhir, Khilwi mengatakan, korban kebakaran meminta ketersediaan obat-obatan. Hal ini nantinya akan dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan.
“Mereka butuh obat batuk, tolak angin, minyak kayu putih. Nanti mungkin kita akan koordinasi dengan dinas kesehatan,” kata dia.
Saat ini, pemerintah setempat berencana memusatkan pengungsian di satu titik untuk memudahkan koordinasi.
“Takutnya itu tadi, kalau banyak titik, pantauan kita jadi sulit,” ujar dia.
Data terbaru mencatat 490 rumah terdampak, dengan 800 KK atau 3.200 jiwa mengalami luka atau terdampak langsung.
3. Kebakaran terjadi pada Jumat 6 Juni 2025

Adapun peristiwa kebakaran ini terjadi pada Jumat (6/6/2025) pukul 12.18 WIB. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 23.15 WIB.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menjelaskan, BPBD langsung mengaktifkan mekanisme tanggap darurat untuk jamin kebutuhan dasar pengungsi segera terpenuhi.
“Kami memastikan bantuan logistik yang diberikan mencakup kebutuhan paling mendesak, termasuk air minum, perlengkapan anak, serta kebutuhan keluarga dan hunian sementara. Kami juga terus berkoordinasi dengan lintas sektor agar penanganan berjalan efektif,” kata dia dalam keterangan resmi, Sabtu (7/6/2025).