Kepala BKKBN: Childfree Awet Muda Tapi Gak Awet Umur, Berisiko Kanker

Jakarta, IDN Times - Belakangan ini istilah childfree menuai polemik setelah seorang influencer, Gita Savitri, menyebutkan keputusannya untuk childfree karena membuat dia awet muda. Lalu benarkah childfree membuat perempuan jadi awet muda?
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sekaligus dokter spesialis kandungan yakni dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K), mengungkapkan dari segi kesehatan seorang perempuan yang tidak punya anak atau sedikit anak akan rentan terkena kanker.
"Mungkin bisa awet muda tetapi nggak juga kalau orang bisa awet muda tetapi kalau kena kanker tidak akan awet umur. Awet muda tapi gak awet umur kan jadi nggak bagus, umur 50 kelihatan muda sekali tetapi kena kanker," ujarnya pada IDN Times, Jumat (10/2/2022).
1. Perempuan yang tidak punya anak lebih mudah terkena kanker tumor rahim

Hasto menerangkan perempuan yang tidak punya anak lebih mudah terkena kanker tumor rahim seperti miom dan kanker endometrium.
"Saya ulang lagi ya, kanker endometrium biasanya terjadi pada yang tidak punya anak atau sedikit, lalu dia punya kencing manis risiko, ini berisiko tinggi kena kanker endometrium," paparnya.
2. Berhenti menstruasi karena hamil bikin sehat

Kemudian, perempuan yang tidak pernah menyusui juga mudah terkena kanker tumor payudara.
"Jadi berhenti menstruasi karena hamil ini menyehatkan bagi perempuan," imbuhnya.
3. Prinsip childfree beri pengaruh buruk

Hasto menambahkan childfree berpengaruh buruk terhadap jika banyak penduduk Indonesia yang memiliki prinsip tersebut.
"Seandainya aging populasi ini terjadi, generasi childfree ini menua kemudian tidak ada generasi mudanya, maka berat sekali karena banyak populasi orangtua miskin tetapi tidak
ada uang nampung, ini berbahaya," katanya
Selain berbahaya bagi generasi itu sendiri, menurut Hasto, prinsip childfree ini juga akan membahayakan suatu negara.
"Jika suatu negara penduduknya sedikit maka bisa kehabisan tenaga kerja, jika tenaga kerjanya tidak ada maka kemajuan suatu negara juga tidak akan terjadi, debit bonus demografi juga tidak akan terjadi," katanya
Menurut Hasto di Jepang juga sudah banyak aging populasi yang childfree namun mungkin mereka sudah mempunyai aset dan kemampuan, namun jika terjadi di Indonesia maka akan jadi beban ekonomi.
"Bukan masalah kesepian tetapi ketika populasi itu banyak orang tua tetapi generasinya muda sedikit maka beban ekonomi keluarga itu berat sekali, banyak orangtua yang miskin tetapi tetapi tidak ada yang bantu itu bahayanya bisa terjadi ledakan orang miskin," imbuhnya.