Kerap Ribut dengan Pihak Lain, Demokrat AHY Dilemahkan Atau Main Api?

Jakarta, IDN Times - Beberapa waktu ke belakang, Partai Demokrat bersitegang dengan sejumlah pihak, di antaranya PDIP, mantan kadernya yang tergabung dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serang atau kubu Moeldoko, pengacara Yusril Ihza Mahendra, dan Partai Bulan Bintang. Terkait hal ini, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, Demokrat bisa saja sedang 'dilemahkan'.
"Sebagai partai oposisi, bisa saja Demokrat menjadi pihak yang dikerjai oleh pihak-pihak tertentu, agar lemah dan tak berdaya. Bahkan dikudeta yang gagal," ujar Ujang saat dihubungi, Rabu (27/10/2021).
Sebelumnya, kata Ujang, PKS sempat ada konflik internal hingga menyebabkan partai politik (parpol) itu pecah. Pecahan PKS adalah Partai Gelora. Dia pun memperkirakan Demokrat akan bernasib sama seperti PKS.
"Semua oposisi perlu ditaklukkan agar tak mengganggu kekuasaan," imbuhnya.
1. Pengamat lain sebut tak ada pihak yang melemahkan Demokrat

Namun, pendapat berbeda disampaikan pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno. Dia menilai, tak ada pihak yang melemahkan Partai Demokrat. Persoalan Demokrat dengan kubu Moeldoko dan Yusril, sambungnya, merupakan masalah internal partai.
"Nah terkait dengan kecitraan Demokrat, saya kira ini pertarungan kekuatan politik bagaimana memperebutkan Demokrat ya, siapa yang sah ataupun yang tidak jadinya. Dan tidak ada soal pelemahan dari Demokrat. Yang jelas mantan-mantan Demokrat yang merasa tidak terima, tentu mereka menghimpun kekuatan-kekuatan yang bisa merebut kekuasaan politik AHY (Agus Harimurti Yudhoyono)," ujar Adi.
2. Persoalan Demokrat dan PDIP dinilai hanya 'tawuran' wacana saja

Lebih lanjut, Adi mengatakan, masalah PDIP dengan Demokrat hanya karena partai berlogo mercy ini parpol oposisi. Menurut Adi, saling serang antara Demokrat dan PDIP karena Demokrat parpol oposisi dan kerap membanding-bandingkan kepemimpinan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dalam artian, Demokrat 'bermain api'.
"Kalau dengan PDIP, menurut saya sih murni efek dari Demokrat yang kritis dengan pemerintah, kritis dengan Jokowi karena SBY sempat berkuasa 10 tahun. Maka serangan baliknya (PDIP) ya adalah membanding-bandingkan (SBY) dengan Jokowi," kata Adi.
"Kalau dengan PDIP yang tuding-menuding, ini cuma tawuran wacana aja, kuat-kuatan siapa yang kemudian saling jago membangun isu dan narasi," dia menambahkan.
3. Melihat kisruh Demokrat dalam beberapa waktu terakhir

Diketahui, masalah Demokrat dengan kubu Moeldoko, belum tuntas. Yusril Ihza Mahendra pun ikut terseret dari kisruh ini karena menjadi kuasa hukum empat eks kader Demokrat yang mengajukan permohonan judicial review AD/ART Demokrat ke Mahkamah Agung.
Demokrat pimpinan AHY belakangan ini menyerang Yusril, yang merupakan Ketua Umum PBB. Yusril disebut pengacara Rp100 miliar, mirip Adolf Hitler, dan disindir untuk 'cuci muka'. Yusril pun membalas serangan Demokrat itu. Begitu juga dengan PBB, partai yang dipimpin Yusril, ikut bersuara.
Di lain waktu, Demokrat kubu AHY bersitegang dengan PDIP. Kedua partai ini sempat bersitegang mengenai cat pesawat kepresidenan. Selain itu, keduanya juga kerap membandingkan kepempimpinan SBY dan Jokowi.