Ketua BEM UI Melki Sadek: Ibu Saya Didatangi Aparat TNI-Polri

Jakarta, IDN Times - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI), Melki Sadek Huang, mengaku dirinya kerap menerima intimidasi aparat sejak awal tahun atau saat ia menjabat sebagai Ketua BEM UI.
Ancaman itu datang sampai menjelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia capres dan cawapres belum lama ini.
“Ibu saya di rumah didatangi aparat keamanan ada dari TNI, ada dari Polri menanyakan ke ibu saya, Melki itu biasa balik ke rumah kapan? Melki itu dulu kalau di rumah ngapain aja? Ibu komunikasinya gimana dengan Melki?” kata dia usai menggelar Kultum Kebangsaan di Lapangan Rotunda, UI Depok, Selasa (7/11/2023).
1. Melki mengaku diminta aparat untuk menunda atau mengalihkan acara diskusi

Melki mengatakan, intimidasi itu juga datang setiap kali BEM UI mengadakan acara diskusi. Dia mengaku selalu ditelepon aparat yang meminta diskusi ditunda atau dialihkan. Termasuk acara yang baru ia buat dengan menghadirkan Haris Azhar dan Rocky Gerung.
“Terkait acara ini apakah bisa dialihkan apakah konsepnya bisa online atau bisa diredam atau bisa dialihkan ke ruang aja jangan di publik,” ujarnya.
2. Aparat juga diduga mengulik informasi dari guru SMA Melki

Selain intimidasi tentang diskusi atau aksi, orang-orang di sekitar Melk juga kerap mendapat intimidasi aparat. Termasuk guru SMA yang ditanyai soal kebiasaan Melki.
“Guru SMA saya juga ada yang menelepon, menanyakan dulu Melki lagi sekolah ngapain? HP saya sudah beberapa hari ditelepon aparat keamanan, tapi tidak satu pun dari ancaman-ancaman itu yang membuat kita gentar. Artinya, kalau kita diancam, kita sudah ada di jalan yang benar,” ujar dia.
3. Teman-teman di BEM UI juga mendapat intimidasi

Hingga saat ini, Melki mendapatkan laporan bahwa rekan-rekannya juga mendapatkan perlakuan intimidasi seperti dirinya.
Bentuk intimdasi itu bervariasi, misalnya ada yang diikuti hingga ke kamar kos bahkan ke kampus. Kemudian, setiap hari ditelepon oleh aparat keamanan untuk dimintai informasi.
"Bisa kamu redam atau kalau tidak bisa kamu redam, kamu mau saya tangkap. Itu beberapa kali dan tidak hanya gerakan mahasiswa tapi gerakan buruh juga seperti itu," ucap Melki.